Kisah di Balik Bendera Macan Ali yang Ikonik di Cirebon, Dikibarkan saat Usir Portugis di Sunda Kelapa
Ada semangat perjuangan dan keislaman masyarakat Cirebon di balik bendera Macan Ali.
Ada semangat perjuangan dan keislaman masyarakat Cirebon di balik bendera Macan Ali.
Kisah di Balik Bendera Macan Ali yang Ikonik di Cirebon, Dikibarkan saat Usir Portugis di Sunda Kelapa
Bendera Macan Ali jadi lambang identik di wilayah Cirebon sejak masa silam.
(Foto: YouTube Brant)
-
Kenapa pura ini dijuluki "Bali-nya Cirebon"? Suasana kental khas agama Hindu di sana membuat pura ini kerap disebut sebagai Bali-nya Cirebon.
-
Siapa yang menjuluki Cirebon sebagai Kota Pelabuhan Emas? Menurut catatan pemerintah Belanda dalam dal van cheribon dan Gedeng Book van cheribon yang diterbitkan pada pendirian Bergemister van cheribon, menyebut penamaan ini diberikan sesuai hasil rempah yang dibawa ke pasar Eropa dengan kualitas baik.
-
Di mana Topeng Cirebon berasal? Topeng Ciebon berasal dari Cirebon, Jawa Barat, dan memiliki ciri khas yang kaya warna serta motif yang rumit.
-
Siapa keturunan bangsawan dari Kesultanan Cirebon? Raden Adjeng Dewi Pudjijati merupakan keturunan bangsawan Kesultanan Cirebon dan Melayu Palembang.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Siapa yang memimpin Cirebon pertama kali? 'Jadi tahun ini usianya berubah sehubungan dengan sudah adanya evaluasi terkait perda hari jadi, setelah menggelar banyak diskusi dengan sejarawan, budayawan dengan menggelar seminar, bahkan kami datangkan dua guru besar dari Unpad dan UI. Termasuk proses pembahasan di pansus DPRD Kota Cirebon juga seperti itu,' terang Agus, mengutip Liputan6.
Dalam secarik kain, hewan berwarna putih itu digambarkan dalam posisi duduk dengan huruf kaligrafi yang indah.
Terdapat tulisan La Ilaha Illallah Muhammad Darasulullah di sana.
Bagi masyarakat Cirebon, bendera Macan Ali memiliki arti kuatnya agama Islam sebagai senjata untuk melawan para penjajah.
Digunakan oleh Keraton Kasepuhan
Menurut beberapa sumber, bendera Macan Ali ini digunakan sebagai simbol perjuangan warga Cirebon terhadap penjajah.
Simbol ini pertama kali digunakan pada kurang lebih tahun 300-400 Masehi oleh Kerajaan Indraprahasta, lalu diwariskan ke Kerajaan Cirebon tahun 1482.
Selain jadi simbol kerajaan, Macan Ali juga jadi model dekorasi dan motif gambar yang banyak ditemukan di ornamen hias khas setempat.
Gambarkan singa Iran
Menurut sumber sejarah, Macan Ali diduga merujuk ke singa Iran yang identik dengan sosok keponakan Nabi Muhammad SAW, Ali.
(Fotor: YouTube Brant)
Macan Ali juga kerap disebut singa Allah dan menjadi pelindung khusus tarekat kaum seniman.
Macan ini juga menjadi salah satu pola utama dalam kaligrafi Islam, serta umbul-umbul yang digunakan untuk menolak bala.
Unsur-unsur dalam bendera Macan Ali
Terdapat sejumlah unsur di gambar Macan Ali. Seluruhnya tersamar dengan motif kaligrafi yang khas.
Pertama, unsur tersebut bergambar dua bintang dengan delapan sisi yang menceritakan Nabi Muhammad dan Fatimah. Lalu terdapat dua singa kecil dan besar dengan dua pedang menyilang untuk menggambarkan pedang Zulfikar milik Ali.
Terakhir, dalam bendera Macan Ali juga tergambar lima manusia suci sebagai petunjuk hidayah dari Allah SWT.
Jadi bukti Cirebon sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa Barat
Kentalnya nilai Islami di dalam lambang bendera Macan Ali mengisyaratkan bahwa Cirebon merupakan salah satu daerah penting penyebaran agama Islam di barat pulau Jawa.
(Foto: YouTube Brant)
Ini juga terlihat dari pesatnya perkembangan agama Islam, dalam satu abad kepemimpinan Sunan Gunung Jati.
Sebelumnya masyarakat Pulau Jawa banyak menganut ajaran Hindu, Buddha dan kepercayaan leluhur.
Dikibarkan saat melawan Portugis di Batavia
Sebelumnya bendera Macan Ali sempat dikibarkan saat Kerajaan Cirebon dan Demak memukul mundur bangsa Portugis yang hendak menjajah Indonesia lewat Sunda Kelapa (Batavia) 1528-1529.
Ketika itu, Kerajaan Cirebon dipimpin oleh ulama karismatik Tu Bagus Pasei atau Fadilah Khan atau Fatahillah atau Faletehan bersama pasukan Cirebon. Sedangkan panglima angkatan laut dikomandoi oleh Ki Ageng Bungko.
Ketika itu, bendera Macan Ali bersanding dengan bendera Panji Demak yang bergambar dua pedang menyilang.
Bagian bawahnya tertulis kalimat syahadat dan berkibar di atas perahu Bantaleo. Setelah melalui pertemuran laut dan darat, pasukan Portugis berhasil dipukul mundur.