Belum diperiksa, bocah SD korban pemerkosaan di Bekasi masih trauma
Penyidik baru memeriksa satu orang saksi dalam kasus, yakni orang tua korban sekaligus pelapor.
Bocah kelas VI SD Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, diduga korban pemerkosaan masih mengalami trauma berat. Korban masih enggan memberikan keterangan untuk melengkapi penyelidikan.
Bocah tersebut kini sedang diamankan di Rumah Aman oleh KPAID Kota Bekasi. Ini sekaligus menunggu hasil visum sekaligus sebagai bukti autentik terhadap dugaan tindak pemerkosaan.
"Hasil visum juga belum keluar, kemungkinan paling cepat besok atau lusa. Hasil visum menjadi bukti autentik dalam kasus tersebut," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Puji Astuti di Bekasi, Kamis (12/5).
Sejauh ini, kata Puji, penyidik baru memeriksa satu orang saksi dalam kasus, yakni orang tua korban sekaligus pelapor.
"Sampai sore ini, dia masih dimintai keterangan oleh penyidik, jadi belum diketahui hasilnya," ungkapnya.
Puji menuturkan, penyidik juga belum mengetahui siapa lagi yang bakal diperiksa. Sebab, menunggu hasil pemeriksaan terhadap saksi pertama yang dimintai keterangan.
"Nanti hasil pemeriksaan mengarah ke mana, dari situ penyidik bisa mengembangkan saksi lain untuk diperiksa," jelasnya.
Puji menambahkan, penyidik akan aktif dalam menangani kasus tersebut. Karena korban masih di bawah umur, sehingga penyidik akan mengikuti lokasi pemeriksaan, agar korban nyaman. Karena itu, pihaknya belum bisa menyimpulkan ciri-ciri pelaku.
Seperti diberitakan, PSA dicegat oleh orang tak dikenal ketika pulang sekolah pada Senin sore (9/5) di sekitar Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, tak jauh dari rumahnya. Pelaku meminta korban untuk menunjukkan alamat, namun di tengah perjalanan korban dibawa ke kebun kosong untuk diperkosa.
Bahkan, pelaku mengancam korban dengan pisau cutter dan golok agar memenuhi nafsu birahinya. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, korban diminta pulang, dan pelaku pergi.
Orang tua korban terkejut melihat anaknya pulang menangis sesenggukan sambil menuntun sepedanya. Setelah diceritakan, ternyata korban usai diperkosa oleh orang tak dikenal Adapun, ciri-cirinya, perawakan kurus, kulit hitam, rambut ikal, tinggi badan sedang, wajah sudah mulai menua, dan tidak memakai sandal.
Baca juga:
Bantu orang cari alamat, bocah SD malah diperkosa di kebun kosong
Ini ciri lelaki tua pemerkosa bocah SD di Bekasi
Bocah SD korban pemerkosaan di Bekasi stres berat & tak mau bicara
Ade tewas ditikam di leher karena tidak membayar jasa oral seks
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Bagaimana proses budidaya bebek di Kampung Bebek? Budidaya bebek di sini dikerjakan mulai dari hulu ke hilir. Kami berdayakan warga desa. Kami menitipkan bebek untuk mereka pelihara, waktunya panen kita beli," jelas Nur Kholis, pelopor ternak bebek di Desa Kedungwungu pada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang berkunjung ke peternakannya saat program Bupati Ngantor di Desa tersebut, Kamis (16/11).
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.