Bengawan Solo Tercemar Ciu, Gibran Berkoordinasi dengan Bupati Sekitar
Aliran Sungai Bengawan Solo kembali tercemar limbah alkohol jenis ciu. Akibatnya, Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo, untuk sementara menghentikan operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku akan segera berkoordinasi dengan bupati setempat terkaitAliran Sungai Bengawan Solo yang dangkal tercemar alkohol jenis ciu.Kondisi yang berulang setiap musim kemarau itu membuat Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo, menghentikan operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi.
“Nanti saya koordinasi dengan bupati setempat dulu,” ujar Gibran, Kamis (9/9).
-
Dimana limbah tekstil yang mencemari Sungai Bengawan Solo berasal? Berbagai jenis pabrik tumbuh menjamur di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Limbah dari pabrik-pabrik itu langsung dibuang ke sungai. Kebanyakan dari limbah-limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo adalah limbah tekstil.
-
Bagaimana Sungai Lobang terbentuk? Dihimpun dari beberapa sumber, Sungai Lobang ini awalnya terbentuk dari letusan bawah tanah yang berubah menjadi mata air. Usia dari lubang tersebut diperkirakan sudah mencapai ratusan tahun.
-
Bagaimana berang-berang berkontribusi pada perubahan fisik lingkungan sekitar sungai? Berang-berang memanfaatkan sisa-sisa pohon yang mereka makan untuk membangun bendungan dan terowongan di sekitar sungai, juga mengangkut material lain seperti lumpur, batu, dan puing-puing.
-
Siapa yang dijuluki pahlawan sungai? Gelar pahlawan kemerdekaan agaknya cocok disematkan kepada Harniwan Obech (53) asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Ini karena upayanya memerdekakan sungai di wilayahnya dari tumpukan sampah yang mengganggu ekosistem.
-
Di mana Danau Singkarak terletak? Danau Singkarak memiliki luas kurang lebih 108 Km persegi yang membentang di antara dua wilayah kabupaten yaitu Tanah Datar dan Solok.
-
Apa yang ditemukan di Sungai Winongo? “Kalau kita lihat sedimen di Sungai Winongo kandungan logamnya lebih tinggi di sekitar Kota Yogya. Kita mengambil sampel sampel di sedimen air sungai yang dekat dengan buangan bengkel,” kata Lintang.
Selain Sukoharjo, sejumlah pabrik tekstil atau industri batik juga turut menyumbang terjadinya pencemaran sungai terpanjang di Jawa itu. Namun untuk industri di Solo hanya berskala kecil. Untuk mengatasi hal tersebut, dikatakannya, harus dengan cara yang tepat.
“Ya harus ada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)-nya. Disana itu (Kampung Batik Laweyan dan Kauman) sudah ada IPAL tapi nggak digunakan,” keluhnya.
Ia berencana untuk mengumpulkan para perajin batik di kedua kampung agar mau menggunakan IPAL yang sudah ada. Namun, dikatakannya, yang menjadi sumber pencemaran terbesar saat ini adalah pabrik-pabrik yang ada di Kabupaten Sukoharjo.
“Nanti saya koordinasi dengan bupati-bupati setempat. Yang namanya kebersihan sungai itu kan Solo nggak bisa sendiri. Harus melibatkan kabupaten sekitar,” tandasnya.
Aliran Sungai Bengawan Solo kembali tercemar limbah alkohol jenis ciu. Akibatnya, Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo, untuk sementara menghentikan operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi Perumda Toya Wening, Bayu Tunggul mengatakan, peristiwa serupa sering terjadi saat musim kemarau tiba. Menurunnya debit air Sungai Bengawan Solo membuat air limbah ciu dari anak sungai terpanjang di pulau Jawa itu terlihat di permukaan dan mencemari pengolahan air di IPA Semanggi.
"Kemarau mulai tiba. Limbah Ciu mulai mencemari Sungai Bengawan Solo pada pukul 06.00 WIB. Operasional IPA Semanggi PDAM terpaksa harus kita dihentikan untuk sementara," ujar Bayu, Selasa (7/9).
Baca juga:
Ganjar sebut Pencemaran Sungai Bengawan Solo Sudah Keterlaluan
Sungai Bengawan Solo Kembali Tercemar Limbah Ciu, PDAM Stop Pengolahan Air Bersih
Pemkab Bekasi Investigasi Limbah di Kali Cilemahabang
Jutaan Jiwa Bergantung pada Sungai Citarum, Luhut Perintahkan Awasi Limbah Industri
Ridwan Kamil Malu Sungai Citarum Kotor Diviralkan Bule
Warga Cikarang Masih Gunakan Air Limbah untuk Mencuci