Bentrok Warga di Jayapura, Sejumlah Orang Terluka Kena Batu dan Panah
Bentrok antar warga terjadi di Jalan Baru Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Akibat kejadian ini, tiga orang terluka. Polisi menegaskan, bentrokan tersebut tidak terkait suku.
Bentrok antar warga terjadi di Jalan Baru Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Akibat kejadian ini, tiga orang terluka. Polisi menegaskan, bentrokan tersebut tidak terkait suku.
"Kedua warga yang terlibat keributan yakni kelompok masyarakat Papua yang berada di belakang Ramayana, dengan kelompok masyarakat pendatang yang berdomisili di sekitar Jalan Baru Abepura saling menyerang. Dan saya tegaskan ini tidak mewakili suku," kata Kapolresta Jayapura Kombes Gustav R Urbinas, Rabu (20/10) Malam.
-
Bagaimana warga Papua menjalankan tradisi bakar batu? Semua orang bekerja sama untuk menyiapkan bahan-bahan, menyalakan api, mengatur batu-batu, membungkus makanan, hingga menyantap hasil masakan bersama-sama. Masakan dibagi secara merata agar semua orang bisa menikmatinya dengan suka cita.
-
Bantuan apa yang diberikan oleh Kemendag kepada masyarakat di Papua Tengah? Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Agandugume dan Lembawi. Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu. Bantuan 2.000 Paket Kebutuhan Pokok Bantuan yang diserahkan berupa barang kebutuhan pokok sebanyak 2.000 paket.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
Kejadian keributan ini berawal sekitar pukul 21.20 WIT, ketika salah satu warga Papua yang jatuh lalu ke kios pertigaan dekat eks Wong Solo dan diberikan bantuan untuk diobati. Tetapi sekembalinya dari situ, orang tersebut menyampaikan kepada warga kalau dipukul. Hal ini yang menjadi pemicu keributan hingga pelemparan ke kios tersebut.
"Setelah melakukan pelemparan ke kios itu, masyarakat sekitar yang berjualan melihat hal tersebut dengan spontan dan merespons untuk membantu, sehingga terjadilah saling lempar," jelasnya.
Dia menuturkan, dari kronologis tersebut, polisi akan dalami persoalan dan akan dilakukan pemeriksaan serta kedua belah pihak akan dipertemukan.
"Dari kejadian itu, ada tiga korban luka ringan yakni pemilik kios, anaknya kena lemparan batu yang saat ini dalam penanganan medis di RS AL Hamadi. Sedangkan saudara kita dari masyarakat Papua dua orang diobati di RS Bhayangkara yang didampingi oleh Kapolsek Abepura. Dan untuk lukanya ada yang kena lempar dan yang satunya kena panah di lengan, namun sudah dilakukan operasi ringan untuk dicabut. Sementara dua orang tersebut sedang beristirahat di RS Bhayangkara," ucapnya.
Sekitar pukul 22.00 WIT, polisi sudah melerai kedua belah pihak dan pukul 23.00 WIT situasi aman dan kondusif. Masing-masing kelompok sudah kembali ke tempatnya serta polisi telah memberikan imbauan supaya tidak melanjutkan aksi-aksi.
"Kalaupun kedua belah pihak inginkan proses hukum, ya kita akan proses hukum, makanya dari awal kita akan memintai keterangan dulu, termasuk kita akan cek yang diobati dan akan meminta visum masing-masing," pungkas Gustav.
Satu regu personel Polresta Jayapura bersama satu regu Brimob Polda Papua dan satu regu tim Charli ditempatkan di lokasi kejadian, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
Baca juga:
TNI Cek Kabar Jembatan Dibakar Warga di Yalimo Papua
Bertambah 2 Orang, Total 24 Ditetapkan Tersangka Kasus Perang Suku di Yahukimo
Ini Peran Pelaku Penyerangan Suku Yali, Yahukimo
Polisi Tangkap Otak Kerusuhan di Yahukimo
Polisi Lakukan Trauma Healing Warga usai Kerusuhan Antar Suku di Yahukimo
Polisi: 3.609 Warga Masih Mengungsi Akibat Kerusuhan Yahukimo