Cerita di Balik Manisnya Kue Cubit, dari Dapur Biarawati Belanda hingga Jadi Jajanan Khas Jakarta
Dulunya kue ini berasal dari dapur biarawati di gereja-gereja abad ke-17. Kemudian, kue cubit dijadikan makanan bagi masyarakat miskin di wilayah perdesaan.
Kue cubit selalu jadi jajanan favorit anak-anak hingga orang dewasa. Rasanya yang manis dan lembut membuatnya banyak diburu untuk camilan di kala bersantai.
Namun siapa sangka jika jajanan yang identik dengan Jakarta ini telah muncul ratusan tahun silam. Dulunya kue ini berasal dari dapur biarawati di gereja-gereja abad ke-17. Kemudian, kue cubit dijadikan makanan bagi masyarakat miskin di wilayah pedesaan.
-
Apa itu Kue Cubit? Kue cubit merupakan jajanan khas Betawi. Kue cubit terbuat dari adonan terigu dan susu yang ditaburi topping.
-
Dimana asal mula kue bugis? Meski namanya mirip dengan salah satu suku yang berada di Sulawesi Selatan, namun kue ini sejatinya bukan berasal dari sana. Melainkan kue ini tak lain justru tercipta di tengah-tengah suku Betawi atau di Pulau Jawa.
-
Siapa pemilik usaha kue cubit di Depok? Reva Fauziah berbagi kisah inspiratifnya saat mendirikan usaha kue cubit custom beberapa tahun lalu. Ketika itu dirinya iseng mencoba untuk berjualan makanan setelah keluar dari pekerjaannya di perusahaan asuransi.
-
Apa itu Kue Geplak Betawi? Bentuknya tidak sebesar roti Belanda ataupun tart yang saat itu banyak dijual di toko-toko.Meski demikian, kue ini punya banyak penggemar tak terkecuali dari kalangan Belanda itu sendiri.
-
Kue Bacot Betawi, apa saja isi nya? 'Kue ini dibagikan (ke tetangga) setelah paginya melamar atau pernikahan dengan calon istri, kue ini isinya ada berbagai macam ada kue wajik, tape uli, dodol Betawi, kue talam dan apem,' kata seorang warga Depok, Syarifudin saat menjelaskan tentang kue bacot di kanal Youtube Chairil Gibran Ramadan.
-
Di mana Kue Bingka berasal? Di Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, terdapat satu kuliner khas yang sudah menjadi favorit masyarakat terutama ketika hari besar datang.
Lambat laun, kue cubit pun berhasil naik kelas dengan proses pembuatan, pengembangan rasa dan pengemasan yang estetik.
Saat ini, kue cubit hadir dengan aneka rasa dan toping melimpah sebagai kudapan kekinian yang tak boleh dilewatkan cita rasanya.
Kue Cubit Berasal dari Dapur Biarawati Belanda
Merujuk The Dutch Table dari laman bersukaria, terungkap bahwa kue cubit telah ada sejak ratusan tahun silam. Asalnya dari negeri Belanda dan memiliki nama Poffertjes.
Kue ini mulanya dibuat oleh kalangan biarawati di gereja-gereja Belanda dan merupakan hasil kreasi warga Prancis.
Sejak awal, kue ini memang sudah memiliki bentuk yang bulat seperti saat ini. Kue cubit mampu memberikan rasa kenyang kepada siapapun yang mengonsumsinya.
Jadi Makanan Warga Miskin
Kue ini kemudian diberikan kepada masyarakat miskin yang membutuhkan, termasuk para petani. Di awal-awal, kue cubit merupakan kudapan yang amat sederhana dengan bahan utama buckwheat.
Bahan ini berasal dari tumbuhan, dan mudah ditemukan di tanah yang gersang. Agar makin nikmat, kue lantas diberi taburan gula dan olesan mentega,
Alhasil jadilah sebuah makanan ringan yang disyukuri para petani karena bisa membantu mereka mengisi perutnya.
Dikenalkan oleh Misionaris
Karena telah dikenal sebagai makanan yang ekonomis dan mudah dibuat, kue Poffertjes ini kemudian dibawa resepnya oleh bangsa kolonial Belanda tatkala hendak menjajah Indonesia.
Kue ini kemudian kembali dibuat oleh biarawati untuk membantu memenuhi kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak penjajahan.
Dari para misionaris, kemudian kue ini mulai disebarkan ke banyak daerah di Batavia. Kemudian, terjadilah hubungan baik antara warga Indonesia dengan Belanda berkat kuliner sederhana ini.
Jadi Jajanan Favorit SD
Merujuk Wikipedia, kue cubit kemudian berkembang menjadi jajanan di banyak SD di berbagai daerah termasuk Jakarta.
Penjual menjajakan kue cubit dengan gerobak panggul berukuran kecil. Kemudian, cetakannya pun unik karena berbentuk daun, bintang, mobil hingga bundar.
Kehadirannya diperkirakan mulai populer sejak 1970 hingga 1980-an, hingga menyebar ke berbagai wilayah. Harga yang dijual juga sangat terjangkau oleh anak-anak sekolah dasar pada masa itu dan selalu diserbu saat jam istirahat.
Mengapa Disebut Kue Cubit?
Kue cubit memiliki tekstur yang lembut dengan bentuk polosan ataupun diberi toping. Jika polosan, kue ini hanya disajikan putih dan tanpa tambahan apapun.
Adapun, kue cubit bertoping mulanya hanya diberi tambahan susu kental manis cokelat. Lalu, ada yang berinovasi dengan menambahkan seres sehingga makin terasa manis dan lezat.
Terkait penamaan cubit, tidak ada sumber yang menyebutkan secara jelas muasal penyebutan kata tersebut. Namun, laman Seni Budaya Betawi mengatakan bahwa kata cubit berasal dari sang penjual yang mencuil kue saat dimasak, untuk menentukan sisi kematangan.
“Dalam proses pengambilan ini, kue cubit diambil dengan menggunakan alat pencapit sehingga sekilas seperti halnya tengah dicubit,” tulis laman tersebut.
Hadirkan Banyak Varian dan Menyebar ke Berbagai Kota
Karena rasa lezatnya, kue ini pun mulai menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Di Bandung misalnya, kue cubit juga jadi jajanan hits anak muda terlebih saat ini variasi rasanya sudah berbagai macam dengan banyak isian toping.
Merujuk situs bandung.go.id, warga Bandung berupaya kreatif dengan menambahkan berbagai toping tambahan mulai dari keju, biskuit cokelat, marshmallow, dan cokelat batang. Bahkan, pembeli bisa memesan kue cubit dengan varian matang atau setengah matang yang lumer.
Itulah sekilas tentang perjalanan kue cubit yang rupanya sudah dibawa Belanda sejak abad ke-17 sampai 18 silam.