Fakta Menarik Kuliner Tradisional Es Puter, Bentuk Perlawanan Kaum Pribumi Terhadap Gaya Hidup Penjajah Belanda
Kini keberadaan kuliner es puter sudah makin langka.
Kini keberadaan kuliner es puter sudah makin langka.
Dilansir dari Liputan6.com, asal-usul es puter diadaptasi dari kuliner es krim yang dibawa Kolonial Belanda ke Indonesia. Es krim ala orang Belanda terbuat dari susu dan memiliki tekstur yang lembut sehingga cocok dinikmati sebagai makanan penutup.
Sayangnya saat itu masyarakat tidak mampu membeli susu sapi yang harganya mahal. Oleh karena itu mereka mulai berinovasi dengan menciptakan es krim versi tradisional dengan bahan yang lebih terjangkau yaitu santan.
Cara membuat es putar juga cukup sederhana. Adonan santan dimasukkan ke dalam tabung yang diputar di dalam es batu dan garam. Selanjutnya adonan es akan diputar dalam tabung sampai berbentuk mirip kristal.
Rasa es puter cenderung lebih gurih dibanding manis. Teksturnya juga lebih kasar dibanding es krim pada umumnya. Kini es puter disajikan dengan menambahkan berbagai toping di atasnya.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan es puter makin sulit dijumpai. Mereka masih bisa dijumpai di beberapa kota besar, salah satunya di Kota Solo.
Salah satu penjual es puter di Solo adalah Pak Dimin. Pria berusia 65 tahun itu telah berjualan es puter sejak tahun 1970-an.
Menurutnya, peminat es puter sudah tidak sebanyak zaman dulu. Selain kini es krim banyak beredar dan harganya murah, kini sudah banyak variasi es yang menyebar di tengah masyarakat.
Meski begitu ia tetap berjualan es puter karena hanya itu yang ia bisa lakukan. Ia pun tidak bisa menjelaskan omzet harian karena hasilnya tidak menentu. Namun keuntungan hasil penjualan es puter masih cukup untuk menghidupi keluarganya.
“Saya sudah berjualan Es Puter sejak era Pak Harto. Saya jualan sampai malam. Omzetnya saya nggak bisa memperkirakan,” kata Pak Dimin dikutip dari kanal YouTube Embara Lensa.
Proses pembuatan kuliner ini masih dilakukan secara tradisional, namun cita rasanya tak kalah dengan es krim modern.
Baca SelengkapnyaAda cerita unik di balik penamaan tahu siksa yang menggiurkan lidah ini.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris Rembang ini ternyata juga digemari Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaTradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaLahir dan menghabiskan masa kanak-kanak di Surabaya membuat Tante Lin sangat kagum pada Indonesia.
Baca SelengkapnyaPantun palang pintu Betawi adalah salah satu bentuk seni tradisional masyarakat Betawi yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Baca SelengkapnyaBiasanya kuliner ini hanya ada saat acara tertentu, seperti saat acara adat dan pesta pernikahan.
Baca SelengkapnyaKue yang mirip dengan bolu ini merupakan salah satu makanan khas Aceh yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Baca Selengkapnya