Beraksi dari 2009, geng pembobol ATM di Semarang raup Rp 3,9 M
Sembilan anggota komplotan yang terdiri atas tiga kelompok itu diringkus polisi.
Komplotan pembobol kartu ATM yang ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, berhasil membobol Rp 3,6 miliar uang nasabah berbagai bank.
"Sejak beraksi pada 2009 sudah Rp 3,6 miliar yang dicuri," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Purwadi Arianto di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (3/9).
Sembilan anggota komplotan yang terdiri atas tiga kelompok itu diringkus polisi. Para anggota kelompok ini berasal dari wilayah Solo, Sragen, Klaten. dan Wonogiri.
Modus yang digunakan para pelaku, menurut dia, yakni dengan memasang skimmer di mesin ATM untuk mencuri data nasabah. "Sebelumnya mereka sudah mengincar ATM yang akan dibobol," katanya.
Untuk mengelabui sorotan kamera CCTV, kata dia, pelaku memakai cat semprot untuk menutupi lensanya.
Dari komplotan tersebut, polisi mengamankan pula barang bukti untuk mendukung aksi mereka, seperti skimmer, cat semprot, "pen camera", serta komputer jinjing (laptop) yang dipakai untuk menampung data nasabah.
Selain itu, polisi juga mengamankan uang tunai Rp 27 juta serta tiga mobil yang dibeli dengan uang hasil kejahatan mereka. Polisi masih menyelidiki dugaan keterkaitan komplotan ini dengan jaringan teroris. Para pelaku ini selanjutnya akan dijerat dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana.