BERANI BERUBAH: Pengibaran Bendera Pusaka di Tengah Pandemi
"Tantangan saya sebenarnya itu dibatasi jarak. Tapi sebenarnya tantangan untuk Covid kita tidak terlalu takut, karena sebelum masuk sini kita sudah diswab dulu, cek kesehatan, positif ataupun negatif."
Upacara HUT ke-75 RI di Istana Merdeka tahun ini akan menjadi sangat berbeda akibat kondisi pandemi Covid-19. Bila sebelumnya anggota Paskibraka mencapai 68 orang— yakni dengan 2 perwakilan dari setiap provinsi– maka sekarang dipangkas menjadi 8 orang saja.
Tentunya banyak siswa dari seluruh penjuru Indonesia yang kecewa, sebab menjadi anggota Paskibraka Nasional adalah kesempatan sekali seumur hidup. Namun langkah drastis harus diambil, impian harus dipupuskan demi keselamatan bersama. Paskibraka harus berani berubah, baik secara jumlah, protokol kesehatan, maupun aturan formasi.
-
Apa yang dirayakan pada HUT RI? "Memperingati kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan kebebasan, tetapi juga tentang berkomitmen untuk menjaga persatuan dan keadilan di negeri ini. Selamat HUT RI ke-79!"
-
Kapan HUT RI dirayakan? Tanggal 17 Agustus merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, menandai hari kemerdekaan yang dirayakan dengan penuh semangat di seluruh pelosok tanah air.
-
Siapa yang dirayakan di HUT RI? Tahun ini, Indonesia tengah berulang tahun ke-79.
-
Mengapa lomba HUT RI penting? Lomba-lomba HUT RI bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan semangat nasionalisme, serta memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal.
-
Kapan HUT RI ke-79 diperingati? Menjelang HUT RI ke-79 pada tahun 2024, logo dan tema yang dipilih memiliki makna mendalam yang menggambarkan esensi perjuangan dan aspirasi bangsa Indonesia di era kontemporer.
"Tantangan saya sebenarnya itu dibatasi jarak. Tapi sebenarnya tantangan untuk Covid kita tidak terlalu takut, karena sebelum masuk sini kita sudah diswab dulu, cek kesehatan, positif ataupun negatif," tutur Koordinator Pelatih Paskibraka, Mayor Inf Suswan kepada Tim Berani Berubah.
Minimalis, begitu Suswan menyebut upacara pengibaran tahun ini. Semuanya harus memperhitungkan pembatasan jarak sekitar kurang lebih 2 meter, meminimalisir kontak antar anggota, serta memakai masker.
"Posisi pengibar bendera hanya tiga orang saja. Putra-putri-putra, putranya dua, putrinya satu yang pemegang bendera," lanjut dia.
Tak hanya berkurangnya jumlah anggota, protokol kesehatan juga harus diindahkan. Paskibraka Wakil Aceh Indrian Puspita Rahmadhani menjelaskan bagaimana lelahnya berlatih di bawah terik matahari sembari bermasker.
"Pastinya gak terbiasa ya, langkah tegap maju mungkin pakai masker. Jalan biasa aja udah ngos-ngosan, apalagi harus langkah tegap maju kan. Cuma ya disesuaikan saja karena keadaannya sedang begini," kata dia pasrah.
Meski tak seramai tahun lalu, Indrian berharap pelaksanaan Paskibraka Nasional Tahun 2020 bisa tetap berjalan lancar. Jangan sampai ada yang jatuh sakit, apalagi di tengah situasi pandemi saat ini.
"Pastinya cuci tangan selalu, jaga jarak 1 meter, nggak boleh salam-salaman sama siapapun, harus selalu pakai hand sanitizer. Kalau bisa sarung tangannya dipakai," jelas Indrian.
Suasana Pengibaran yang Sepi
Perubahan ini juga sangat dirasakan dampaknya oleh Muhammad Arief Wijaya, Paskibraka Wakil Sulawesi Tenggara. Apalagi, Arief sudah pernah bertugas tahun lalu, sehingga suasana sepi tahun ini begitu terasa.
"Di tahun 2020 ini rasanya sepi banget, cuma 8 orang. Lima putra, tiga putri, pastinya berbedalah dengan tahun lalu. (Tapi) pastinya tetap semangat (menjalankan) tugas yang mulia ini," ungkap Arief.
Namun, untuk bisa dipilih bertugas yang kedua kalinya adalah suatu kebanggaan yang tak ternilai. Arief pun tetap bersyukur. Dia tahu betapa sulitnya untuk mengemban kepercayaan ini. Kondisi pandemi bukan berarti dia bisa bersantai dan tak serius menjalani latihan.
"Kita tahu sendiri pasti untuk di tingkat nasional itu sangat sulit untuk bertugas kedua kalinya, karena (biasanya) tugas ini pasti hanya sekali seumur hidup," dia mengakhiri.
Ayo saksikan bagaimana anggota Paskibraka 2020 tetap bersemangat mengibarkan bendera di tengah pandemi dalam program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 05.30 WIB, dan akan tayang di liputan6.com serta merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.