Berawal dari hobi mancing, Pudjo kini jadi bos speedboat
Keuletannya membuat speedboat terinspirasi saat berkunjung ke galangan kapal besar milik Tommy Soeharto.
Pudjo Admaji, seorang warga di Semarang, Jawa Tengah, memulai bisnis membuat kapal cepat (speed boat) berawal dari hobinya memancing ikan. Lelaki berusia 58 tahun ini memulai usaha pembuatan speedboat yang dirintis dari nol.
Pudjo, sejak tahun 1990-an memang doyan mancing ikan di laut. Hobinya satu ini, membuatnya rela pergi berhari-hari meninggalkan keluarganya. "Jadi waktu itu, bapak awalnya iseng saat mancing ikan kok lihat kapal yang dipakai kurang bagus. Sejak itulah, dia akhirnya nekat buat kapal sendiri," ujar Bagus Rahargya (26), salah satu putra Pudjo yang meneruskan bisnis produksi kapal cepat tersebut.
Keuletannya membuat speedboat juga terinspirasi saat dia berkunjung ke sejumlah galangan kapal besar milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto saat itu.
"Tapi masih join dengan temannya. Cari pelanggannya pun baru gethok tular (dari mulut ke mulut). Ayah saya pilih membuat kapal cepat lantaran banyak temannya kesulitan mencari kapal berkualitas bagus," ujar warga Kampung Mijen RT 02 RW II Kecamatan Mijen Semarang itu.
Setelah semakin banyak ready stok yang dibuat, satu per satu pembeli pun mulai berdatangan. Pembelinya dulu dari pemancing asal Kepulauan Tahiti dan Wales. "Mereka tertarik memesan kapal di sini karena mampu menyesuaikan keinginannya. Apalagi, bahannya dari fiber sehingga lebih awet dan lentur bila terendam air. Karena peminatnya banyak, kami lalu konsentrasi membuat speedboat mulai 2011 kemarin," jelas Bagus.
Bagus mengaku, krisis moneter dan bencana tsunami di Aceh 10 tahun lalu sempat mengakibatkan laju bisnisnya tersendat. "Sebab, pesanan sepi dan mulai pulih kembali baru akhir-akhir ini. Pesanan yang datang biasanya dari pengusaha penyewaan kapal di Jawa Barat dan Sumatera," kata Bagus.
Dalam memproduksi satu speedboat berukuran 4,5 meter dengan kecepatan 30 knot, para pekerjanya bisa menyelesaikannya selama 30 hari. Bila mendapatkan order dalam jumlah banyak, maka proses produksi memakan waktu 2 bulan. "Karena kita baru punya galangan kecil, maka aktivitasnya masih terbatas pada pembuatan speedboat pemancing ikan dan restorasi kapal," ucap Bagus.
Sejak 2011-2014, ada sebanyak 10-15 pelanggan yang rutin membeli speedboat miliknya. Pembelinya rata-rata dari penghobi mancing asal Pati dan Rembang. Terakhir, pihaknya menerima 5 order sekaligus dari pengusaha asal Padang Pariaman.