Beredar Rekaman Kemarahan Orang Tua Lady Sebelum Penganiayaan Dokter Koas, Sebut Anaknya Tidak Manja
Obrolan meninggi hingga terjadi penganiayaan oleh Fadilla alias Datuk.
Setelah percakapan ajakan bertemu, beredar pula rekaman pembicaraan Sri Meilina alias Lina, ibu Lady Aurelia Pramesti, dengan dokter koas Muhammad Lutfhi. Obrolan meninggi hingga terjadi penganiayaan oleh Fadilla alias Datuk (37), sopir ibu mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya itu.
Rekaman pembicaraan itu diunggah akun X @PartaiSocmed, Sabtu (14/12) malam. Ada empat rekaman suara dengan durasi masing-masing dua menit.
- Beredar Rekaman Diduga Ibu Kandung LD Ajak Ketemuan Dokter Koas UNSRI Sebelum Penganiayaan: 'Mau Ngomong Penting'
- Orangtua Dokter Koas di Palembang Dipukuli Tolak Berdamai, Desak Pelaku Diproses Hukum
- Resmi Jadi Dokter Spesialis Jantung, Begini Sosok Yislam Kakak Fadil Jaidi yang Curi Perhatian
- Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir
"Berikut adalah rekaman suara perdebatan antara Sri Meilina Ibu dari Lady Aurellia Pramesti dengan Luthfi dan temannya sebelum terjadinya aksi pemukulan oleh si sopir. Terlihat dari sini Lady memang pengaduan dan Ibunya suka ikut campur urusan anak," tulis @PartaiSocmed seperti dilihat merdeka.com, Senin (16/12).
Dalam rekaman itu terdengar suara Sri Meilina lebih dominan dari Muhammad Lufthi. Suara Lina juga terkesan sangat emosional.
Sri tidak terima Muhammad Lutfhi bicara kasar kepada anaknya terkait jadwal jaga malam.
"Kamu bicara kasar, padahal anak saya ini anak tunggal. Tapi tidak manja," kata Lina.
Teman wanita Muhammad Lutfhi yang juga ada di lokasi turut menjelaskan pembuatan jadwal. Namun penjelasannya tidak dihiraukan karena Lina menganggap tidak ada hubungan dengannya, melainkan hanya dengan Muhammad Lutfhi sebagai ketua koas.
Muhammad Lutfhi pun menerangkan kronologis penjadwalan tetapi selalu diminta Lady ubah. Bahkan hingga waktu yang ditetapkan tetap minta diganti.
"Diubah kemarin malam, sudah kita pakai. Sekre itu ada tante, sekre 1 dan sekre 2, sekre 2 itu sibuk, ada kegiatan. Kita sudah pastikan, yang bersangkutan ke sekre 1, gimana ini udah oke belum?" kata Lutfhi.
"Sudah dirombak yang kedua kalinya. Karena kita udah telat, udah ganti-ganti terus. Kita kasih ke dokter dokdiknis," lanjut Lutfhi.
"Karena kita udah ganti-ganti terus. Dua kali kita ganti, setelah kita ganti, tiba-tiba masih dikomplain, pada sudah diubah sesuai komplainan. Itu sudah dikirim," sambung Lutfhi.
Lagi-lagi Sri Meilina tidak menghiraukan klarifikasi Lutfhi. Justru suara wanita itu meninggi dan terdengar kalimat ancaman. Dia menilai sikap Lutfhi tidak menghormatinya sebagai orang yang lebih tua.
"Percuma kamu berpendidikan tinggi, tapi dengan orang tua kamu melawan. Saya ini sarjana hukum loh," kata Lina.
"Kamu jangan macem-macem loh, saya orang Komering asli loh di sini ya," tegas Lina.
"Kamu mau jalur apa? Jalur polisi, kita tidak ribut loh, kamu berpendidikan, kamu ketua kelompok," kata Lina emosional.
Fadilla alias Datuk yang turut di lokasi terpancing emosinya. Terdengar suara Datuk yang memarahi Lutfhi hingga terjadilah kericuhan dan penganiayaan kepada Muhammad Lutfhi.
"Diam kau, ponakan aku itu, tahu dak?" kata Datuk.
Dikonfirmasi terkait rekaman ini, Kuasa hukum keluarga Sri Meilina, Titis Rachmawati mengaku akan memberikan jawaban.
"Nanti kita sedang siapkan untuk hadapi jawaban-jawaban tersebut. Semua lagi kita kumpulkan. Saya enggak mau jawab, karena itu harus ada pembuktian secara digital, mengingat itu rekaman," kata Titis kepada wartawan.