Berkaca dari Bentrok di Morowali Utara, TNI-Polri Bentuk Satgas Pengamanan Smelter
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan tujuan Satgas Pengamanan Smelter adalah untuk memastikan keamanan aktivitas smelter. Sehingga insiden kerusuhan seperti di PT GNI lalu tidak terulang kembali.
Kerusuhan yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu menjadi perhatian pemerintah. Buntut kerusuhan itu ditindaklanjuti TNI dan Polri dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Smelter.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan tujuan Satgas Pengamanan Smelter adalah untuk memastikan keamanan aktivitas smelter. Sehingga insiden kerusuhan seperti di PT GNI lalu tidak terulang kembali.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang akan menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"Sesuai perintah presiden, tadi sudah saya ingatkan pengamanan program hilirisasi industri, upaya yang kita laksanakan melalui pembentukan Satgas Pengamanan Smelter," kata Yudo saat Rapim TNI, di Jakarta, Kamis (9/2).
Yudo menjelaskan bahwa Satgas Pengamanan Smelter ini nantinya akan ada di semua smelter di seluruh Indonesia. Dengan tugas memantau, mengamankan, dan mengawasi kegiatan dan manajerial pada kegiatan perusahan smelter.
"Smelter ini kan banyak melibatkan asing, jangan sampai orang asing ini menerapkan manajemennya seperti di sana. Ingat ini adalah di Indonesia. Indonesia dengan tenaga kerja Indonesia yang memiliki kearifan lokal masing- masing," tutur dia.
Dengan begitu, Yudo telah memerintahkan kepada pimpinan komando utama (kotama) yang di daerah ada aktivitas perusahaan smelter, bisa segera berkoordinasi dengan direksi smelter tersebut.
"Yang tahu siapa, yang tahu pasti ya aparat-aparat yang berada di daerah sesuai daerahnya masing-masing. Makanya para Pangdam yang di daerahnya ada smelter silakan koordinasi dengan Direktur Utamanya," kata dia.
Yudo mengingatkan bahwa kejadian kerusuhan di Morowali Utara yang turut memakan korban jiwa dan puluhan pekerja luka-luka harus dijadikan pelajaran bagi jajarannya, agar tidak terulang kembali.
"Jangan sampai terjadi kerusuhan seperti itu sehingga menimbulkan kegaduhan di negaranya. Menimbulkan ketidakpercayaan dari negara lain. Ini tentunya peran TNI-Polri yang dibutuhkan untuk cegah dini supaya jangan sampai terjadi seperti itu," ucap dia.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa anarkistis berujung bentrok terjadi di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, pada Sabtu (14/1) siang sampai malam hari.
Kerusuhan yang terjadi di lingkungan PT GNI tersebut dilaporkan menimbulkan dua orang korban tewas, seorang TKI dan seorang TKA serta kerugian material yang cukup besar.
Dilaporkan pula terjadi penjarahan di asrama putri TKI serta pembakaran aset perusahaan. Sekitar 70 orang telah ditahan kepolisian untuk diusut tuntas terkait aksi anarkistis tersebut.
(mdk/gil)