Berkas Kasus Lengkap, Bahar bin Smith Segera Disidang
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, dari hasil Penyelidikan dan ditingkatkan menjadi proses Penyidikan Berkas sudah dinyatakan P21 per tanggal 4 Februari 2019.
Penyidik Ditreskrimum Polda Jabar melimpahkan berkas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Bahar bin Smith kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Cibinong. Berkas terhadap dua rekan Bahar pun turut rampung dan berstatus P21.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi Senin (4/2) malam. Penyerahan ke Kejari Cibinong karena kasus tersebut terjadi di Kabupaten Bogor.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Mengapa Habib Empang menetap di Bogor? Akhirnya, ia diarahkan ke wilayah Bogor yang ketika itu ajaran Islam masih harus dikembangkan agar dikenal semakin luas.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Siapa Habib Ali Kwitang? Di awal abad ke-20, Habib Ali Kwitang menjadi sosok ulama yang paling berpengaruh di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Ia merupakan keturunan dari Rasulullah di Betawi yang turut membantu kelahiran Republik Indonesia.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
Ia menyatakan, dari hasil Penyelidikan dan ditingkatkan menjadi proses Penyidikan Berkas sudah dinyatakan P21 per tanggal 4 Februari 2019.
"Sudah kami limpahkan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Cibinong dan Telah P21, displit ke sana (Kejari Cibinong). Kasusnya sebagian besar di sana," katanya.
"Kita sudah Tahap Dua untuk Penyerahan Berkas, Barang Bukti dan Tersangka," lanjutnya.
Seperti diketahui, kasus dugaan penganiayaan terhadap anak ini dilakukan Bahar bin Smith bersama dua rekannya yakni MAB (31), dan AY (31). Kasus tersebut ditangani oleh Sat Reskrim Polres Bogor dan Reskrimum Polda Jabar.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 01 Desember 2018 yang lalu, bertempat di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin di Desa Pabuaran Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Dua orang korban yang berinisial CAJ (18) dan MKU (17) mengalami luka.
Sebelumnya, penyerahan berkas itu sempat kembali dikembalikan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar karena dinyatakan belum lengkap. Hal itu terjadi di bulan Januari.
Terdapat beberapa Pasal yang diterapkan Kepada Pelaku dalam Kasus Tersebut diantaranya Pasal 170 KUHP, Pasal 351 KUHP, Pasal 333 KUHP, Pasal 55 Ayat (1) KUHP, dan Pasal 80 UU Tahun 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman Pidana Maksimal di atas 5 Tahun Penjara.
Dengan telah dilimpahkannya berkas dan tersangka ke Jaksa, beberapa hari kedepannya status penahanan Bahar dan dua tersangka lainnya jadi kewenangan JPU (jaksa penuntut umum).
"Setelah P21 nanti akan dilimpahkan juga para tersangka, yang nantinya selama 20 hari kedepan menjadi wewenang Jaksa," terangnya.
Baca juga:
Jenguk Habib Bahar, Fadli Zon Tak Lihat Billy Sindoro di Sel Polda Jabar
Berkas Belum Lengkap, Penahanan Habib Bahar Diperpanjang Polisi
Kejaksaan Mulai Proses Berkas Bahar Smith
Polisi Kebut Berkas Kasus Penganiayaan Habib Bahar Usai Dicek Dokter Kondisinya sehat
Korban Penganiayaan Habib Bahar bin Smith Dilindungi KPAI & LPSK 24 Jam