Berkunjung ke Banyuwangi, Kemkominfo Targetkan 1 Juta Nelayan Go Online
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, mengajak nelayan di Kabupaten Banyuwangi untuk menggunakan aplikasi Nelayan Pintar. Lewat aplikasi ini, nelayan di Banyuwangi diharapkan bisa membaca kondisi cuaca sebelum melaut hingga memutus rantai pasar tengkulak
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, mengajak nelayan di Kabupaten Banyuwangi untuk menggunakan aplikasi Nelayan Pintar. Lewat aplikasi ini, nelayan di Banyuwangi diharapkan bisa membaca kondisi cuaca sebelum melaut hingga memutus rantai pasar tengkulak.
"Aplikasi ini akan mempermudah nelayan, melihat arah mata angin, tinggi gelombang, cuaca, dan bila kehabisan bahan bakar, ada SOS bisa berkomunikasi dengan nelayan terdekat. Semua ada di satu gawai, yang digunakan bapak saat melaut," kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo, Septriana Tangkary, di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan, Banyuwangi, Kamis (28/3).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Pelatihan ini, melibatkan 120 nelayan di Kabupaten Banyuwangi. Tahun ini, Kemkominfo telah keliling ke sejumlah daerah dengan target nelayan bisa menggunakan aplikasi pintar mencapai 1 juta orang.
"Program ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat nelayan. Aplikasi Nelpin ini diharapkan dapat mengubah paradigma nelayan dari yang tadinya mencari ikan di laut beralih menjadi menangkap ikan di laut. Kami sudah keliling ke 8 daerah, targetnya 1 juta nelayan go online," paparnya.
Aplikasi Nelayan Pintar berbasis smartphone sudah disosialisasikan sejak tahun 2015. Tidak hanya nelayan, pihaknya juga mendorong petani dan pelaku usaha UMKM bisa memanfaatkan aplikasi dan market place.
"Ekonomis kerakyatan itu ada di petani, nelayan dan UMKM. Kita membangun Indonesia. Semua jadi satu, nelayan dan petani. Petani punya market place, begitu juga nelayan," terangnya.
Selain memudahkan nelayan untuk menangkap ikan dengan sistem Peta Daerah Penangkapan Ikan, aplikasi ini juga menyediakan market place, lengkap dengan daftar harga-harga ikan. Layanan tersebut diharapkan bisa memutus rantai permainan dagang tengkulak.
"Jadi bisa memotong mata rantai dari harga tengkulak yang sangat tinggi. Di sana tertera harga ikan, dari daerah satu ke daerah lain," ujarnya.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo, Septriana Tangkary ©2019 Merdeka.comSeptriana juga mengklaim saat ini jaringan internet di laut sudah mulai merata, khususnya setelah adanya infrastruktur Tol Langit, yakni pembangunan serat fiber optik Palaparing.
"Membangun Palaparing, tol langit, dan sudah 100 persen di wilayah barat dan tengah, untuk Indonesia Timur 93,4 persen. Daerah laut, jaringan internet sudah ada di tengah laut," klaimnya.
Dia melanjutkan, Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor pertanian dan perikanan menyumbang kontribusi yang cukup besar, untuk di sektor perikanan pada tahun 2014 telah berkontribusi sebesar 2,35 persen dari total PDB Indonesia, Kontribusi ini terbagi menjadi dua jenis perikanan, yaitu perikanan tangkap (1.08) dan perikanan budidaya (1.27).
Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Banyuwangi, Ikhwan Arief mengatakan, saat ini sudah banyak nelayan yang memanfaatkan kemajuan teknologi di gadgetnya, terutama untuk informasi persiapan melaut.
"Nelayan sudah memanfaatkan gadgetnya untuk mengetahui kondisi arus, cuaca, surut pasangnya air, ini sangat penting terutama buat nelayan yang punya perahu. Sangat penting tidak hanya pas di tengah laut. Ini penting saat mau berangkat melaut," paparnya.
Sementara untuk jaringan internet di laut, dia mengaku untuk kawasan di Banyuwangi masih terhubung karena dekat dengan jalur pulau Jawa dan Bali.
"Sekarang yang dikeluhkan nelayan bukan modal, tapi cuaca yang tidak menentu," ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Banyuwangi, Harry Cahyo Purnomo menjelaskan, di Banyuwangi terdapat 25.500 nelayan. Dari segi pendapatan, katanya sudah mulai meningkat hingga 4 kali lipat. Hal ini terjadi karena sudah banyak nelayan yang berbudidaya ikan air tawar dan meningkatkan nilai jual ikan dengan berjualan di olahan siap saji dan pariwisata.
"Dulu siklus nelayan 7 bulan nangkap, 5 bulan enggak. Empat kali lipat dari pendapatan, ikan dijual siap saji. Ada yang konservasi. Nelayan pikirannya sudah duit, kalau dulu ikan," katanya.
(mdk/hhw)