Bermasalah, pembangunan Bandara Internasional Yogya diprotes warga
Peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo oleh Presiden Joko Widodo.
Peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo oleh Presiden Joko Widodo mendapatkan penolakan keras dari ratusan warga terdampak pembangunan. Ratusan warga dari paguyuban Wahana Tri Tunggal (WTT) melakukan aksi damai dan berorasi menyuarakan penolakan mereka terhadap pembangunan bandara.
Aksi ini mereka gelar sekitar dua kilometer dari lokasi peletakkan batu pertama. "Kami (warga penolak bandara) ada sekitar 350 bidang tanah di tengah (lahan proyek bandara), kami tetap menolak sampai kapanpun," kata Martono, koordinator WTT saat ditemui di kawasan Kecamatan Temon, Jumat (27/1)
Martono mengatakan bahwa banyak proses tahapan untuk pembangunan bandara yang tidak sesuai dan menabrak aturan yang ada. Mulai dari melanggar peruntukkan tata ruang, adanya alih fungsi lahan, amdal yang belum terbit, dan lahan calon lokasi bandara rawan terjadi bencana.
"Pembangunan bandara tidak akan menguntungkan masyarakat Kulon Progo, khususnya Kecamatan Temon. Di Kulon Progo tidak ada lokasi wisata yang sifatnya nasional. Jika terbangun, bandara bakal hanya menjadi lokasi transit penumpang dengan tujuan wisata, seperti Borobudur (Jawa Tengah), obyek wisata di Sleman, dan Kota Yogyakarta," papar Martono.
Permasalahan relokasi bagi warga yang setuju pembangunan bandara pun masih menyisakan persoalan. Lahan relokasi menurutnya berada di tengah sawah dan jauh dari keramaian. "Warga yang setuju dengan (pembangunan) bandara pun sampai detik ini masih kelimpungan, kebingungan kemana mereka akan pindah," ungkapnya.
Menurut rencana, pembangunan bandara di Kulon Progo itu akan memakan lahan seluas 587 hektar. Bandara baru ini akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi dengan kapasitas 15 juta penumpang per tahun. Sementara, nilai investasi yang PT Angkasa Pura I siapkan sebesar Rp9,3 triliun dan pembangunan ditarget rampung pada 2019.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan bandara internasional di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo secara resmi dibuka oleh Presiden Jokowi. Selain itu, hadir pula Mensesneg Pratikno; Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basoeki Hadimoeljono; Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Jalil; Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan, Puan Maharani; Wakil Ketua DPD RI, GKR Hemas; Gubernur DIY, Sri Sultan HB X; dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Danang S Baskoro.
Pembangunan bandara di Kulon Progo itu akan memakan lahan seluas 587 hektar. Nantinya, bandara baru itu akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi dengan kapasitas 15 juta penumpang per tahun. Sementara, nilai investasi yang PT Angkasa Pura I siapkan sebesar Rp9,3 triliun dan pembangunan ditarget rampung pada 2019.