Berparas ayu, Bripda Nina sempat diragukan masuk Brimob anti teror
Justru keberadaan Bripda Nina seorang perempuan dalam pasukan Wanteror menjadi pemantik semangat anggota lain.
Perjalanan Bripda Nina Oktoviana (22) menjadi pasukan Wanteror di Gegana Brimob Polda Aceh bukan perkara mudah. Hal ini lantaran Kepala Detasemen (Kaden) sempat meragukan kemampuan Nina Oktoviana.
Keraguan Kaden Gegana, Kompol Asnawi ini bukan tidak memiliki alasan. Bripda Nina Oktoviana seorang perempuan yang memiliki paras yang cantik dan lembut. Tentunya meragukan kemampuan fisiknya, karena pasukan Wanteror membutuhkan fisik yang mumpuni.
"Saya sempat ragu saat Nina minta masuk dalam pasukan, karena dia seorang perempuan, untuk menjadi pasukan Wanteror butuh fisik yang kuat," kata Kompol Asnawi, Senin (2/2) dalam ruang kerjanya.
Bripda Nina mulanya lulus menjadi Polisi Wanita (Polwan) Januari 2014 dan langsung ditempatkan di Mapolda Aceh. Setelah bertugas di Polda sekitar 6 bulan, pada Juli 2014 Bripda Nina ditugaskan di Brimob Aceh.
Kompol Asnawi kemudian menawarkan Bripda Nina pada posisi staf di markas Gegana Brimob yang ada di Lingke, Banda Aceh. Namun, Bripda Nina menolak dan meminta untuk ditempatkan dalam pasukan Wanteror.
"Bripda Nina menolak ditempatkan sebagai staf, dia ingin ditempatkan dalam pasukan, lalu saya koordinasi sama Kasat Brimob dan menyetujuinya," tegasnya.
Setelah bergabung dengan pasukan Wanteror yang berjumlah 45 personel, satu-satunya perempuan adalah Bripda Nina. Kemudian Kompol Asnawi melihat ada kemampuan yang lebih terdapat pada Nina saat setiap latihan.
Meskipun dia perempuan, Kompol Asnawi memantau setiap latihan mampu mengimbangi fisik anggota Wanteror yang laki-laki. Justru keberadaan Bripda Nina seorang perempuan dalam pasukan Wanteror menjadi pemantik semangat anggota lain semua laki-laki.
"Jadi dengan adanya Bripda Nina, jadi pemicu semangat pasukan laki-laki lainnya, perempuan aja bisa, mengapa laki-laki tidak," tegasnya.
Saat latihan, katanya, pasukan Wanteror ini tidak membedakan laki-laki dan perempuan, diberlakukan saat latihan berlangsung. Karena menjadi pasukan Wanteror bukan pekerjaan mudah. Pasukan ini nantinya akan berhadapan dengan aksi teror, bom. Sehingga pasukan ini harus benar-benar terlatih dan mesti bergerak gesit sesuai sesuai dengan moto Wanteror cepat dan tepat.
Meskipun demikian, Bripda Nina tidak pernah mengeluh dan menyerah saat latihan berlangsung. Justru semangat Brida Nina saat latihan tidak ubahnya seperti fisik laki-laki lainnya yang siap bertempur melawan teror setiap saat.
"Dalam pasukan Bripda Nina termasuk pasukan yang cerdas, cepat tanggap sesuai arahan pelatih," imbuhnya.
Pasukan Wanteror, jelasnya, membutuhkan kedisiplinan dan tidak boleh sedikit pun lengah. Terutama pasukan penjinak bom yang membutuhkan kelembutan dan ketelatenan.
Demikian juga pasukan Wanteror butuh kedisiplinan yang baik serta kecepatan untuk melumpuhkan aksi teror. Bila sedikit saja lengah, jelasnya, akan mempertaruhkannya nyawanya sendiri.
"Itu dia, Bripda Nina ini sangat disiplin, kedisiplinan modal utama dalam pasukan Wanteror," tutupnya.
-
Kapan cengkih menjadi komoditas unggulan di Aceh? Komoditas cengkih pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh pada era 1980-an.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Kenapa pantun terimakasih lucu bisa menghibur? Dalam pantun ini, ucapan terima kasih disampaikan dengan nada yang lebih santai dan menyenangkan.
-
Siapa saja yang berhasil menjadi Polwan? Kidung dan Gading berhasil menjadi Polisi Wanita (Polwan).
-
Apa yang dimaksud dengan pantun lucu Betawi? Dalam sastra Indonesia, Anda pasti sudah tidak asing dengan pantun. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang ada dalam karya sastra Indonesia. Pantun ini biasanya terdiri dari dua sampai 4 baris yang berisi kalimat awalan dengan kalimat lain yang mengandung isi. Dalam kalimat tersebut disusun dengan menggunakan kata-kata yang berima atau mempunyai intonasi akhir yang sama. Bisa dibilang, pantun merupakan budaya yang dilestarikan oleh masyarakat Indonesia.
Baca juga:
Mengintip Bripda Nina Octoviana, anggota Brimob cantik di Aceh
Ini Bripda Nina, si cantik anggota Brimob antiteror di Aceh
Hijab tak halangi Bripda Nina atasi aksi-aksi teror
Beredar telegram larangan berjilbab, ini kata komandan Polwan
Polri: Kapolda Riau bantah terbitkan larangan jilbab buat Polwan
MUI Riau: Kehebatan Polwan tak berkurang jika berhijab