Bersama Tommy Winata, Jenderal Gatot melepasliarkan harimau Sumatera
Harimau Sumatera bernama Mulli (anak gadis) sempat lama keluar dari kandang kecil yang telah dipersiapkan untuk dilepasliarkan. Akhirnya setelah menunggu beberapa menit Mulli yang baru berusia sekitar dua tahun lima bulan itu keluar dan menuju ke arah hutan belantara.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melepasliarkan harimau Sumatera bernama Mulli, di Tambling, Pesisir Barat, Lampung, Sabtu (10/6). Panglima TNI didampingi pengusaha nasional sekaligus pendiri Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Tommy Winata untuk melepasliarkan harimau Sumatera tersebut yang sebelumnya telah dipersiapkan.
Harimau Sumatera bernama Mulli (anak gadis) sempat lama keluar dari kandang kecil yang telah dipersiapkan untuk dilepasliarkan. Akhirnya setelah menunggu beberapa menit Mulli yang baru berusia sekitar dua tahun lima bulan itu keluar dan menuju ke arah hutan belantara.
Pelepasan harimau itu dilakukan setelah tim kesehatan hewan menyatakan anak harimau itu sudah sembuh dan bisa mandiri di alam liar.
Koordinator Konservasi TWNC, Ardi Bayu menyebutkan, dua tahun lalu, TNWC menemukan anak harimau dalam kondisi terluka dan kekurangan gizi, lalu di rawat hingga sembuh dan sehat. Menurutnya, anak harimau yang malang tersebut ditemukan oleh Suwegnyo (40) salah satu pekerja di kawasan konservasi TWNC pada 21 September 2015.
Bayu menjelaskan, Suwegnyo melihat dua ekor harimau dekat pos jaga Muara sekitar pemukiman penduduk di Dusun Pengekahan, Kabupaten Pesisir Barat.
"Sekitar pukul 13.30 WIB, anak harimau menuju semak-semak di depan pos jaga Muara bersama induknya," ujarnya seperti dilansir Antara, Sabtu (10/6).
Kejadian tersebut, lanjutnya, dilaporkan kepada pos TNWC yang berada tak jauh dari loakasi. Bayu menceritakan, setelah diamati kondisi anak harimau tak bergerak karena kondisi yang memprihatinkan.
"Terdapat luka besar di perut dan tercium bau busuk, maka tim mengevakuasi anak harimau itu ke pusat rehabilitasi satwa TNWC," jelas Bayu.
Kawasan konservasi seluas 48 ribu hektare itu dikelola oleh manajemen TWNC di bawah Yayasan Artha Graha Peduli, berkolaborasi dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung dan di bawah bimbingan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat dengan mandat menjaga kelestarian flora dan fauna.
Baca juga:
Sebut ada korupsi heli AW-101, sikap Panglima TNI dikritisi
Kritik keras Jenderal Gatot terhadap demokrasi di Indonesia
Setuju Panglima TNI, Ketua MPR sebut demokrasi RI kebablasan
Panglima TNI sebut demokrasi Indonesia tak sesuai Pancasila
Panglima TNI ingatkan ancaman negara asing ingin kuasai Indonesia
Jenderal Gatot: TNI tidak bisa jaga negara tanpa ulama dan santri
Ini strategi Panglima TNI cegah ISIS masuk Indonesia
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kenapa Agus Subiyanto dianggap pantas menjadi Panglima TNI? Sikap profesionalnya bisa dilihat dari track recordnya, mulai dari Dandim, Danrem, Pangdam, wakasad sampai menjadi kasad.