Bertaruh Sehat Para Petugas Angkut Sampah
Bekerja di sektor sampah tidak otomatis mengabaikan kebersihan. Usai berjibaku pada proses pemindahan sampah, ia dan para petugas bergegas mencuci tangan, dan mandi sebelum pulang ke rumah.
Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Kiki Rolong, pengawas depo penampungan sampah RW 4 dan 7, Jalan Tipar, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, masih menikmati segelas plastik kopi hitam. Duduk di depan pintu gerbang, dia berbincang-bincang dengan rekannya, memantau tujuh petugas yang sedang memindahkan sampah dari gerobak ke truk besar milik Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Lokasi depo tempat Kiki bekerja, berdekatan dengan SDN Pondok Kelapa 03 Pagi, dan SMA Negeri 91 Jakarta. Sepanjang jalan Tipar, tidak tercium bau. Hanya saja, saat memasuki depo bau menyengat langsung menusuk hidung. Masker medis tidak dapat menghalau bau sampah basah rumah tangga itu.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Kenapa membakar sampah plastik berbahaya bagi kesehatan? Membakar sampah plastik dapat mencemari udara dengan zat-zat berbahaya, seperti karbon monoksida, dioksin, furan, dan volatil. Zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, penurunan kesadaran, kanker, kecacatan janin, gangguan hormon, dan gangguan pernapasan.
Luas bangunan depo sekitar 300 meter. Rangka baja berkawat tanpa atap memayungi depo. Dekat dengan pintu gerbang, ada bangunan seperti pos berukuran kurang lebih 2 x 5 meter.
Selama proses pemindahan sampah dari gerobak ke truk, Kiki tidak mewajibkan para petugas menerapkan protokol kesehatan. Utamanya, memakai masker. Potensi penularan virus Sars Cov-2, bukan menjadi kekhawatiran bagi Kiki dan para petugas.
"Kalau saya menyikapinya, kita kembali ke kesadaran orang masing-masing," kata Kiki kepada merdeka.com, Senin (10/1).
©2022 Merdeka.com/Yunita Amalia
Selama proses pemindahan sampah dari gerobak ke truk besar, kerap kali terselip masker bekas pakai, dan itu tidak dipisahkan oleh petugas. Kiki mengatakan, depo tempat mereka bekerja memang tidak berkewajiban memilah sampah rumah tangga. Namun, Dinas Lingkungan Hidup DKI telah menunjuk tempat pemilahan khusus sampah medis dengan rumah tangga. Lagi pula, cukup sulit untuk memilah sampah di depo. Kendala utamanya tak lain adalah sumber daya manusia.
Ancaman terinfeksi Covid-19 pun tidak ditanggapi sebagai momok menakutkan. Kiki dan para petugas sampah berkeyakinan lingkup kerja mereka secara alamiah menghasilkan imunitas dari potensi penularan virus. Saat bekerja pun, alat pelindung yang dipakai adalah sepatu boots karet. Meski Dinas Lingkungan Hidup DKI telah memberikan alat pelindung berupa masker, sarung tangan, 4 pasang sepatu boots, dan seragam.
Terkesan abai terhadap pencegahan penularan virus, Kiki tidak ingin dikategorikan sebagai kelompok tidak percaya bahaya Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaan menjadi penerima vaksin dosis satu dan dua di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur. Bahkan jika ada kegiatan tes usap polymerase chain reaction (PCR) atau antigen, Kiki tidak menolak.
Baginya, bekerja di sektor sampah tidak otomatis mengabaikan kebersihan. Usai berjibaku pada proses pemindahan sampah, ia dan para petugas bergegas mencuci tangan, dan mandi sebelum pulang ke rumah.
"Mungkin, mohon maaf adil gusti Allah melihat kita, kenapa yang di ruangan AC kena (terinfeksi Covid-19), ya mungkin Covid itu pikir ah bau sampah begini" selorohnya.
Kebiasaan Memilah Sampah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto mengatakan, belum ada kebiasaan pemilahan sampah rumah tangga dengan limbah medis. dampaknya sekitar 120 petugas pengangkut sampah di Bantargebang terinfeksi Covid.
"Dampaknya terasa sekali, karena kami melihatnya limbah medis berupa masker campur dengan sampah rumah tangga. Akhirnya petugas kami di Bantargebang pun kemarin yang terkena Covid sampai 110 atau 120," kata Asep.
Edukasi untuk memilah sampah sebenarnya telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup kepada masyarakat. Namun, perubahan dari edukasi tersebut diakui Asep masih belum menunjukan hasil signifikan. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sampai harus menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.
Meski belum berdampak signifikan, edukasi tentang pemilahan sampah akan menjadi program jangka panjang. Asep juga memastikan Dinas Lingkungan Hidup tidak mengesampingkan keselamatan dan kesehatan para petugas sampah.
"Mereka semua telah tercover dengan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan," pungkasnya.
©2022 Merdeka.com/Yunita Amalia
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, dr. Dicky Budiman menjelaskan bahwa kondisi pandemi Covid-19 sebaiknya dapat dimanfaatkan oleh instansi terkait untuk memperbaiki prosedur pengangkutan, pemilahan, dan pengolahan sampah. Selain itu, edukasi secara rutin tentang bahaya penyakit menular sangat dianjurkan disampaikan kepada petugas sampah secara rutin.
"Perlu ada monitoring karena bagaimanapun juga petugas sampah kita dari sisi pendidikan dan training masih terbatas, dan ini menjadi kesempatan untuk menata standar operasional prosedur (SOP)," ucap Dicky.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Manajer Proyek Covid-19 International Labour Organization (ILO) Indonesia, Abdul Hakim yang mengatakan bahwa pemberi kerja dalam konteks ini adalah Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dan petugas sampah perlu bersepakat untuk melakukan pencegahan dini untuk menerapkan protokol kesehatan dasar. Namun, ia mengakui langkah itu masih belum cukup di sektor penanganan limbah.
Dinas Lingkungan Hidup perlu memberikan pelatihan kepada petugas tentang cara mengidentifikasi bahan kimia berbahaya, limbah medis, dan limbah berbahaya lainnya.
"Pemberi kerja perlu untuk menginformasikan dan memastikan bahwa pekerja tidak menyentuh bahan-bahan berbahaya itu dengan tangan telanjang," kata Abdul.
Praktisnya, Abdul memberi tip apa yang perlu dilakukan Dinas Lingkungan Hidup, yaitu;
- menyediakan toilet sanitasi,
- menyediakan tempat istirahat dan fasilitas rekreasi
- menyediakan tempat makan sesuai
- menyediakan kotak P3K dan memastikan setiap petugas mengetahui penggunaannya
- mendiskusikan dan merencanakan pekerjaan pengumpulan sampah dalam tim agar mengumpulkan limbah secara lebih mudah dan aman
- memiliki waktu kerja yang tepat, istirahat sejenak, dan hari libur regular
- melaporkan kecelakaan dan cedera untuk mendapatkan perawatan cepat
- memberikan pelatihan keselamatan kesehatan kepada semua pekerja.