Dampak Membakar Sampah Plastik bagi Lingkungan, Bisa Tingkatkan Pencemaran Udara
Membakar sampah plastik menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Cara ini bukanlah langkah tepat untuk mengurangi tumpukan sampah.
Dampak Membakar Sampah Plastik bagi Lingkungan, Bisa Tingkatkan Pencemaran Udara
Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius dan membutuhkan upaya bersama untuk mengatasinya. Sayangnya, masih banyak orang yang belum paham bagaimana memperlakukan sampah jenis ini.Salah satu cara yang dilakukan untuk menyingkirkan sampah plastik adalah dengan dibakar. Namun, cara ini bukanlah langkah yang tepat.
Membakar sampah plastik memang menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat agar sampah tidak menumpuk. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya dan bisa menimbulkan masalah lain.
Dampak Membakar Sampah Plastik
Membakar sampah plastik bukanlah cara yang baik untuk mengatasi masalah limbah plastik. Ada banyak dampak negatif dari membakar sampah plastik, baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Berikut ini adalah beberapa dampak dari membakar sampah plastik yang perlu Anda ketahui:
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Mengapa sampah plastik berbahaya bagi ekosistem? Plastik di laut menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Penyu sering memakan kantong plastik yang mengapung, mengiranya sebagai ubur-ubur, sementara burung laut dan ikan juga menelan serpihan plastik yang berakhir di perut mereka, yang dapat menyebabkan kematian karena kelaparan.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Dimana limbah plastik merusak lingkungan? Dampaknya meliputi kerusakan ekosistem dan ancaman bagi kehidupan laut.
• Membakar sampah plastik dapat mencemari udara dengan zat-zat berbahaya, seperti karbon monoksida, dioksin, furan, dan volatil. Zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, penurunan kesadaran, kanker, kecacatan janin, gangguan hormon, dan gangguan pernapasan.
• Membakar sampah plastik juga dapat mencemari rantai makanan dengan zat-zat beracun. Zat-zat ini dapat melekat pada permukaan daun dan memasuki tubuh hewan dan manusia melalui makanan. Zat-zat ini juga dapat menempuh jarak jauh dan mengendap di laut dan lapisan es kutub. Zat-zat ini kemudian dapat terserap oleh sampah plastik dan mikroplastik laut lainnya, yang dapat dimakan oleh hewan laut dan mengancam kesehatan laut dan manusia.
• Membakar sampah plastik juga dapat menyebabkan masalah lingkungan lainnya, seperti pemanasan global, perubahan iklim, kerusakan lapisan ozon, dan kebakaran hutan. Membakar sampah plastik juga dapat mengurangi sumber daya alam yang dibutuhkan untuk membuat plastik baru.
Oleh karena itu, sebaiknya kita menghindari membakar sampah plastik dan mencari cara lain yang lebih ramah lingkungan untuk mengelola limbah plastik.
Apa Pengaruhnya bagi Lingkungan?
Dengan dampak buruk yang sudah dijelaskan sebelumnya, membakar sampah plastik akan menimbulkan permasalahan bagi lingkungan, seperti:
• Pencemaran udara. Proses pembakaran sampah plastik menghasilkan asap yang mengandung partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun, seperti bifenil poliklorinasi dan pestisida. Asap ini dapat mencemari udara dan mengganggu pernapasan manusia dan hewan. Asap ini juga dapat menyebabkan penyakit seperti asma, bronkitis, kanker paru-paru, dan gangguan saraf.
• Pencemaran tanah. Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik juga dapat masuk ke dalam lapisan tanah dan mengubah struktur dan kesuburan tanah. Pencemaran ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen. Selain itu, pencemaran ini juga dapat membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah, seperti cacing, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
• Pencemaran air. Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah. Pencemaran ini dapat merusak ekosistem air dan membahayakan kesehatan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya, seperti ikan, udang, kerang, dan terumbu karang. Jika manusia mengonsumsi air atau makanan laut yang tercemar, mereka bisa terkena penyakit seperti diare, hepatitis, tifus, kolera, dan keracunan.
Cara Mengurangi Sampah Plastik
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik, baik sebagai individu maupun sebagai komunitas. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
• Menggunakan botol minum isi ulang. Botol minum isi ulang bisa membantu kita menghemat pengeluaran dan mengurangi penggunaan botol plastik kemasan yang sulit didaur ulang. Kita bisa membawa botol minum sendiri saat bepergian, berolahraga, atau membeli minuman di luar.
• Menghindari penggunaan sedotan plastik. Sedotan plastik adalah salah satu sampah plastik yang paling banyak ditemukan di laut dan membahayakan hewan-hewan laut yang menelannya. Kita bisa menolak sedotan plastik saat memesan minuman atau menggunakan alternatif lain, seperti sedotan kertas, bambu, atau stainless.
• Membawa tas belanja sendiri. Tas belanja yang terbuat dari kain atau bahan lain yang bisa digunakan berulang-ulang bisa menggantikan kantong plastik yang biasanya diberikan oleh pedagang atau supermarket. Dengan membawa tas belanja sendiri, kita bisa mengurangi jumlah kantong plastik yang menjadi sampah.
• Menghindari kemasan makanan berlebihan. Saat berbelanja di pasar atau supermarket, kita bisa memilih sayur, buah, atau bahan makanan lain yang tidak dibungkus dengan plastik. Kita juga bisa membawa wadah makanan sendiri saat membeli makanan di luar agar tidak perlu menggunakan tempat makan plastik.
• Menyimpan makanan dalam wadah kaca atau toples. Wadah kaca atau toples bisa digunakan untuk menyimpan makanan dalam jumlah besar di rumah. Wadah ini lebih awet dan aman daripada wadah plastik sekali pakai yang mudah rusak dan mengandung zat kimia berbahaya.