Bertemu netizen, SBY guyon 'nanti dikira saya masih presiden'
SBY melarang para hadirin memberikan tepuk tangan yang terlalu riuh.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan dengan para netizen guna membahas revisi UU Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK. Dalam kesempatan itu, SBY dan netizen sepakat menolak UU KPK direvisi karena takut lembaga antirasuah itu dilemahkan.
Ada momen menarik di saat pertemuan tanya jawab berlangsung antara netizen dan SBY. SBY meminta agar para hadirin tidak bertepuk tangan terlalu riuh, karena khawatir masih disebut sebagai Presiden Indonesia.
"Sudah kalian tepuk tangannya jangan terlalu panjang, nanti dikira saya masih presiden lagi," kata SBY didiskusi revisi UU KPK di Cibubur, Jakarta, Sabtu (20/2). Para netizen pun tertawa dan tepuk tangan lagi.
Menurut SBY, Presiden RI-3 BJ Habibie, Presiden RI-4 Abdurahman Wahid dan Presiden RI-5 Megawati Soekarnoputri tak pernah mengalami tekanan gerakan antikorupsi. Sebab, keluarga, kader partai dan para menteri tak pernah terlibat korupsi.
"Saya ingin menyampaikan hal penting, dari presiden yang memimpin era reformasi dari Habibie, Gus Dur, Mega dan saya. Saya paling merasakan dan mengalami getirnya tekanan gerakanan antikorupsi dan dampak eksesnya saya juga harus menerima sejumlah menteri saya dinyatakan bersalah tindakan korupsi, dan kader saya, bahkan besan saya, juga mendapatkan tindakan dari KPK. Saya harus menerima itu walaupun saya sedih," kata dia.
Dia juga mengklaim tak pernah mengintervensi KPK, meski kader, keluarga dan para menteri kabinet bersatu terlibat kasus korupsi. Dia juga tak menyerang lawan politik dengan menggunakan KPK untuk mengusut kasus korupsi yang dilakukan partai oposisi.
"Memberantas korupsi tidak mudah mengembalikan telapak tangan tapi gerakan anti korupsi tidak boleh melemah, apalagi itu dibatasi, entah itu undang-undang atau campur tangan itu. Kalau saya egois ngapain, meskipun saya harus menjadi korban waktu itu mendukung pemberantasan korupsi, melalui fraksi kami saat ini," tandasnya.
Baca juga:
Bayang-bayang SBY di pemerintah Jokowi
Cerita SBY pilih berhenti jadi presiden saat diminta lemahkan KPK
SBY: Saya memohon Jokowi tak tergesa-gesa menetapkan revisi UU KPK
SBY sedih dari kader Demokrat hingga besan diciduk KPK
Kumpul bareng peselancar dunia maya, SBY minta masukan revisi UU KPK
Politikus PDIP sebut SBY pernah takut KPK jadi lembaga superbody
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang disita KPK dari Syahrul Yasin Limpo? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan terhadap aset milik terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku mantan Menteri Pertanian (Mentan) yang terjerat kasus dugaan korupsi dan tengah menjalani persidangan. Adapun barang yang diamankan adalah sebuah mobil jenis minibus, yang ditemukan di daerah Sulawesi Selatan.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.