Bertemu Presiden Timor-Leste, Jokowi Tekankan Penyelesaian Batas Darat di 3 Wilayah
Pada Juli 2019 silam, pemerintah Indonesia bersama dengan Pemerintah Timor Leste juga telah sepakat menyelesaikan batas darat two unresolved segments yaitu di Noel Besi, Citrana dan Bidjael Sunan Oben. Selain itu, telah disepakati pengaturan teknis terkait dengan Haumeniana-Passabe dan Motaain-Batugede.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Republik Demokratik Timor-Leste José Ramos-Horta di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (19/8). Jokowi menekankan agar RI dan Timor-Leste untuk segera menyelesaikan persoalan batas darat di Noel Besi, Citrana dan Bidjael Sunan Oben.
"Kita juga membahas isu negosiasi perbatasan dan saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan dua segmen darat yang tersisa yaitu segmen Noel Besi Citrana dan segmen Bidjael Sunan Oben," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/7).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengadakan rapat khusus membahas situasi Timur Tengah? Presiden Jokowi hari ini dijadwalkan menggelar rapat khusus membahas situasi geopolitik terkini menyusul serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan di Timur Tengah yang dikhawatirkan berdampak terhadap Indonesia.
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Pada Juli 2019 silam, pemerintah Indonesia bersama dengan Pemerintah Timor Leste juga telah sepakat menyelesaikan batas darat two unresolved segments yaitu di Noel Besi, Citrana dan Bidjael Sunan Oben. Selain itu, telah disepakati pengaturan teknis terkait dengan Haumeniana-Passabe dan Motaain-Batugede.
Kesepakatan itu diambil oleh Menko Polhukam kala itu Wiranto ketika menerima kunjungan Ketua Perunding Perbatasan Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao kantor Menko Polhukam pada 22 Juli 2019.
"Dalam pertemuan yang dilangsungkan dalam suasana bersahabat tersebut, kami telah sepakat mengenai penyelesaian batas darat two unresolved segments yaitu di Noel Besi, Citrana dan Bijael Sunan Oben," ujar Menko Polhukam Wiranto bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menerima kunjungan Xanana Gusmao kala itu.
Wiranto mengatakan, dengan selesainya two unresolved segments ini maka semua perundingan batas darat secara prinsip sudah selesai dan akan dilanjutkan untuk perbatasan maritim.
Selanjutnya kesepakatan ini akan difinalisasi oleh Senior Officials’ Consultation untuk dituangkan dalam Addendum No. 2 dari Perjanjian Batas Tahun 2005 dan akan dituangkan dalam perjanjian komprehensif Republik Indonesia dan Timor Leste.
"Terakhir, dengan rampungnya batas darat RI-Timor Leste maka Indonesia dan pemerintah Timor Leste sudah mulai sepakat untuk kita mulai melaksanakan perundingan batas maritim,” kata Wiranto.
Sementara itu, Special Representative of the Government of Timor Leste sebagai Ketua Perunding Perbatasan Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah Indonesia terkait penyelesaian masalah perbatasan ini.
"Tadi teman baik saya, Pak Wiranto bilang lebih cepat lebih baik, ini bukan karena kita mau cepat-cepat tapi sudah lama sekali, tetapi kita mau melanjutkan negosiasi batas laut. Oleh karena itu, dalam spirit, prinsip persaudaraan yang sekarang ini ada di antara dua negara dan dua pemerintahan, saya bisa bilang bahwa hari esok akan lebih baik," kata Xanana Gusmao.
(mdk/eko)