Bertolak ke Lombok, JK & Presiden Bank Dunia akan tinjau program pencegahan stunting
Wakil Presiden Jusuf Kalla bertolak ke ke Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (5/7). JK bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim akan melihat beberapa program pencegahan stunting (kekerdilan anak) pada tingkat desa.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bertolak ke ke Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (5/7). JK bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim akan melihat beberapa program pencegahan stunting (kekerdilan anak) pada tingkat desa.
Kemudian JK juga akan menghadiri forum pertemuan desa untuk pencegahan stunting di Desa Dakung, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang dibahas oleh Dirut BPJS Kesehatan dan Wali Kota Balikpapan dalam pertemuan tersebut? Kunjungan tersebut untuk membahas langkah peningkatan layanan kesehatan dan manfaatnya bagi warga Kota Balikpapan.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Apa yang disuarakan oleh Anggota BKSAP DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin di Forum Kerja Sama di Wilayah Asia-Pasifik di Bidang Kesehatan Universal? “Tidak mungkin kita bicara soal krisis kesehatan tanpa melihat situasi yang terjadi di Palestina. Kita tahu bahwa serangan militer telah menewaskan lebih dari 13.000 warga Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, lansia, dan difabel. Bahkan, serangan ini juga menargetkan 4 (empat) rumah sakit besar di Gaza, tak terkecuali rumah sakit Indonesia. Hal ini kemudian memicu lebih dari 50.000 pasien yang tak bisa tertangani secara maksimal, ” tegas Puteri dalam Forum Kerja Sama di Wilayah Asia-Pasifik di Bidang Kesehatan Universal, Jumat (25/11).
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
Di sana JK akan menerima laporan Ketua Kelompok Kerja Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan, didampingi oleh Program Leader for Human Development–World Bank Indonesia, Camilla Raad Holmemo untuk progres penanganannya.
Setelah itu JK beserta Menteri Kabinet Kerja juga akan meninjau beberapa Pos Kesehatan Desa, Posyandu hingga tempat kegiatan penerimaan manfaat keluarga harapan (PKH).
Diketahui kegiatan ini merupakan bagian dari Komitmen Pemerintah untuk menangani masalah anak kerdil (stunting), yang ditunjukan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini.
Mengingat fakta bahwa sekitar 37 persen atau kurang lebih 9 juta anak balita di Indonesia mengalami masalah stunting. Oleh karena itu, kata JK, diperlukan penangannya secara cepat dan tepat.
"Ini membahayakan jangka panjang. Di samping berakibat pada bangsa secara keseluruhan, berakibat untuk ibu-ibu," kata JK saat menjadi pembicara pada Widyakarya Nasional, Pangan dan Gizi (WNPG) XI, di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (3/7).
Saat ini, kata JK, Indonesia merupakan salah satu negara dengan terindikasi stunting yang cukup tinggi. Dibandingkan dengan negara-negara yang berpendapatan menengah, indikasi stunting di Indonesia masuk dalam kelompok tinggi, bersama negara-negara Afrika dan Asia Selatan.
Karena itu, kata JK, situasi tersebut harus segera diatasi agar tidak berpengaruh pada pembangunan Indonesia, baik di bidang ekonomi, kemiskinan, serta ketimpangan.
"Karena itulah, maka akan merusak produktivitas, merusak ekonomi masa depan," ungkap JK.
Baca juga:
Demokrat soal JK tolak tawaran Capres: Kapan kita usul?
Dua kali semobil dengan Wapres JK, Anies Baswedan anggap wajar kantor dekat
Saat bertemu Wapres Jusuf Kalla, Airlangga tak bahas duet JK-AHY
Politisi NasDem puji kepiawaian JK bisa mesra dengan Anies
JK ajak Presiden Bank Dunia tinjau penanganan stunting di Lombok Barat