Besok Jemaah Haji Melaksanakan Wukuf di Arafah, Ini yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa kegiatan jemaah haji saat wukuf di Arafah
Jemaah haji akan mendengarkan khutbah wukuf di Arafah.
Besok Jemaah Haji Melaksanakan Wukuf di Arafah, Ini yang Perlu Diperhatikan
Pelaksanaan wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada 9 Dzulhijah 1445 H atau 15 Juni 2024. Mulai hari ini, Jumat (14/6) jemaah haji dari berbagai dunia akan mulai berdatangan menuju Arafah.
Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi, Mahbub Maafi Ramadhan menjelaskan ada beberapa kegiatan jemaah haji saat di Arafah mengikuti Rasulullah SAW ketika berhaji.
Kala itu, Nabi Muhammad SAW melakukan wukuf haji wada’. Kemudian Rasul menyampaikan khutbah ketika waktu zawal tiba. Setelahnya, Rasul menjamak salat Dzuhur dan Ashar.
Maka dengan meniru kegiatan wukuf nabi, jemaah haji akan mendengarkan khutbah wukuf di Arafah. Setelah itu, jemaah akan melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar dengan jamak taqdim. Artinya melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar pada waktu Dzuhur.
”Setelah mendengarkan khutbah wukuf, jemaah melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar dengan cara jamak taqdim,” terang Kiai Mahbub.
Menurut ketua Lajnah Bahtsul Masail PBNU ini, menunaikan salat jamak saat berada di Arafah merupakan sebuah kesunnahan. Mengingat hal tersebut dilakukan oleh Rasulullah SAW saat haji wada’.
Bahkan Rasul tidak hanya melakukan salat Jamak Qashar saat Dzuhur Ashar saja, melainkan juga saat salat Maghrib dan Isya’ pada saat di Muzdalifah.
“Bahkan saat di Muzdalifah, Rasul juga menjamak salat Maghrib dan Isya’,” lanjut Kiai Mahbub.
Peristiwa Nabi menjamak salat saat di Arafah dan Muzdalifah ini terekam dalam hadis riwayat Imam Muslim Ra.
“Dari Jabir R.A ketika menjelaskan cara berhaji Nabi SAW: Rasul Adzan, kemudian iqamah, lalu melakukan salat Dzuhur. Setelah itu iqamah lagi, lalu melakukan salat Ashar. …ketika sampai di Muzdalifah Rasul Saw menunaikan salat Maghrib dan Isya dalam satu adzan dan satu iqamah. Dan tidak membaca tasbih di tengah-tengahnya.” (H.R Muslim)
Ketika waktu sudah mendekati malam, para jemaah akan bergerak menuju Muzdalifah untuk melakukan mabit.
Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan jemaah haji pada saat di wukuf di Arafah. Menurut Kiai Mahbub, jemaah bisa memperbanyak bacaan dzikir, berdoa, bertalbiyah, dan membaca Al-Quran.
“Banyak amalan yang bisa dilakukan, yang penting saat wukuf kita selalu bermunajat kepada Allah dan hanya fokus kepadanya,” tutur Kiai Mahbub.
Kiai Mahbub bilang Arafah merupakan waktu jemaah berduaan dengan Allah. Sekaligus waktu yang tepat untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan.
Terkait doa, ia menyebut tidak ada khusus yang dibaca saat Arafah. Jemaah haji bisa dan boleh membaca doa apapun, bahkan boleh memanjatkan doa dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
“Baca doa apapun, bisa dengan Indonesia. Misalnya doa mohon ampun atas dosa, mohon dikabulkan keinginan dan hajatnya, apapun, yang penting doanya baik-baik,” kata Kiai Mahbub.
Meski demikian, ada beberapa doa dan dzikir yang sudah diamalkan para ulama terdahulu. Para jemaah bisa merujuknya melalui buku-buku doa manasik yang telah diterbitkan oleh Kemenag atau lembaga otoritatif lainnya.