DPR Protes Bus Shalawat Libur Jelang Wukuf di Arafah, Begini Penjelasan Menteri Yaqut
Yaqut menjelaskan operasional bus shalawat memang diberhentikan Pemerintah Arab Saudi
DPR Protes Bus Shalawat Libur Jelang Wukuf di Arafah, Begini Penjelasan Menteri Yaqut
Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI mempertanyakan keberadaan bus shalawat yang menjadi modal transportasi massal jemaah haji Indonesia di Mekkah. Sebab bus shalawat berhenti beroperasi pada tanggal 11 Juni 2024 pada jam 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Salah satu anggota Komisi VII DPR menilai harusnya bus shalawat beroperasi penuh untuk melayani jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram bolak-balik. Mengingat saat menjelang puncak haji, semua jemaah Indonesia sudah berada di Mekkah.
"Apalagi sekarang lagi banyak-banyaknya. Dari Jeddah maupun Madinah," kata anggota Komisi VII DPR saat rapat pengawasan penyelenggaraan haji bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Hotel Wehdah Al Khair, Makkah, Arab Saudi, Rabu (12/6).
Menanggapi hal tersebut, Yaqut menjelaskan operasional bus shalawat memang diberhentikan Pemerintah Arab Saudi. Bus-bus tersebut memang ditarik karena akan digunakan untuk membawa jemaah dari Kota Makkah menuju Arafah.
"Bahwa bus Shalawat libur pada 11 Juni. Sedangkan jemaah terakhir datang 10 Juni," kata Yaqut dalam kesempatan yang sama.
Makanya, bus Shalawat berhenti beroperasi pada tanggal 11 Juni 2024 pukul 12.00 WAS. Nantinya bus shalawat akan kembali beroperasi pada 20 Juni 2024.
"Jadi semua tetap merasakan bus Shalawat," kata Gus Men, sapaan akrab Yaqut.
Sebagai informasi, jumlah jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci sebanyak 213.275 orang. Mereka tergabung dalam 553 kelompok terbang (kloter).
Pada 15 Juni 2024 mendatang, mereka akan mulai menjalankan rangkaian ibadah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).