Hari Ini Bus Shalawat Jemaah Haji Indonesia di Makkah Berhenti Operasi, Ini Alasannya
Aturan ini berlaku ketika memasuki masa tenang menjelang persiapan Wukuf di Arafah sampai selesai pelaksanaan ibadah haji.
Aturan ini berlaku ketika memasuki masa tenang menjelang persiapan Wukuf di Arafah sampai selesai pelaksanaan ibadah haji.
Hari Ini Bus Shalawat Jemaah Haji Indonesia di Makkah Berhenti Operasi, Ini Alasannya
Layanan bus shalawat untuk jemaah haji Indonesia yang berada di Kota Makkah akan berhenti sementara menjelang persiapan puncak haji pada 14 Juni 2024 mendatang.
Bus kota gratis yang melayani jemaah haji dari hotel menuju Masjidil Haram ini akan berhenti sementara mulai hari ini Selasa 11 Juni 2024 jam 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
"Kita sampaikan kembali kepada jemaah, keluarga jemaah bahwa Layanan bus shalawat menjelang wukuf di Arafah itu akan berhenti sementara itu mulai tanggal 4 Zulhijah 1445 H atau 11 Juni 2024 jam 12 siang," kata Kepala Seksi Layanan Transportasi Daerah Kerja Makkah, Syarif Rahman, Senin (10/6).
Syarif menjelaskan aturan ini memang berlaku ketika memasuki masa tenang menjelang persiapan Wukuf di Arafah sampai selesai pelaksanaan ibadah haji. Setelah bus shalawat akan kembali beroperasi pada tanggal 20 Juni 2024 mendatang selama 24 jam.
"Setelah kegiatan di Armuzna bus shalawat akan kembali beroperasi pada tanggal 15 Zulhijjah atau tanggal 20 Juni 2024," kata Syarif.
Untuk itu Syarif mengimbau selama layanan bus shalawat berhenti operasi, jemaah bisa fokus mempersiapkan diri menjelang pelaksanaan ibadah haji. Jemaah sebaiknya beristirahat yang cukup di sekitar hotel penginapan.
"Diharapkan jemaah fokus menyiapkan diri utnuk pelaksaan wukuf di arafah. Lebih banyak istirahat, salat di akomodasi dan masjid-masjid dekat akomodasi," tutur Syarif.
"Kami tidak menyarankan untuk memaksakan diri ke masjidil haram agar bisa siap untuk melaksanakan wukuf," kata Syarif mengingatkan.
Meski demikian, dia tak menutup mata ada jemaah yang memilih menggunakan taksi dari hotel ke Masjidil Haram. Namun dia mengingatkan, ongkos taksi biasanya akan lebih mahal dari sebelumnya saat masa tenang tersebut.
"Pastinya mereka naik taksi, tapi lagi-lagi supaya diketahui bahwa ongkos naik taksi semakin ke sini semakin mahal," kata Syarif.
Dia berharap informasi ini bisa diterima jemaah maupun keluarga yang ada di Tanah Air agar bisa saling mengingatkan.
"Harapannya dengan informasi ini jemaah dan keluarga jemaah bisa memahani itu dan menyampaikan kepada keluarganya yang sedang berhaji dan kepada masyarakat luas," kata Syarif.
Fungsi Bus Shalawat
Sebagai informasi, setiap negara memiliki layanan bus kota khusus untuk melayani jemaah bepergian dari penginapan menuju Masjidil Haram. Termasuk Indonesia yang mengoperasikan 7.088 unit bus kota untuk keperluan transportasi jemaahnya.
"Kalau kita hitung total itu layanan shalawat dari awal sampai akhirnya itu jumlahnya 7.088 unit, itu yang kita gunakan," pungkasnya.