Besok, Pedagang Tahu-Tempe se-Tasikmalaya Mogok Jualan
Epan mengatakan bahwa aksi mogok itu rencananya akan dilakukan selama dua hari. "Kalau untuk daerah lain itu sudah mulai dari Jumat. Namun di Tasikmalaya sepakat Sabtu-Minggu," katanya.
Para pedagang tahu dan tempe di Tasikmalaya akan melakukan aksi mogok mulai Sabtu (29/5). Tidak hanya aksi mogok saja, mereka juga akan melakukan sweeping ke pasar, mengajak sesama pedagang tahu-tempe untuk menyuarakan keluhan.
"Besok kita akan kumpul jam 4.30 keliling. Hasil rapat kemarin sudah ada keputusan, pedagang tahu tempe per pukul 24.00 Wib sudah tak ada lagi yang berjualan. Perajin juga tak produksi dulu," kata Epan Ependi, Koordinator Pedagang Tahu Tempe Pasar Tradisional Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jumat (28/5).
-
Apa manfaat dari tempe? Selain rasanya yang lezat, tempe juga terkenal karena kandungan nutrisinya yang tinggi serta rendah kolesterol. Dalam setiap 100 gramnya, tempe mengandung sekitar 19-20 gram protein. Protein pada tempe dikategorikan sebagai protein lengkap, yakni mengandung asam amino yang penting bagi tubuh.
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
-
Gejala apa yang dialami timses dan KPPS di Ponorogo akibat stres? Mengutip Liputan6.com, stres ditandai gejala mual, pusing, hilang nafsu makan hingga sulit tidur.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan tempe direndam dalam air? Haluskan bumbu tempe goreng, kemudian tuangi air. Rendam irisan tempe selama 5 menit.
-
Dimana tempe bisa ditemukan? Tempe bisa ditemukan dengan mudah di pasar.
Epan mengatakan bahwa aksi mogok itu rencananya akan dilakukan selama dua hari. "Kalau untuk daerah lain itu sudah mulai dari Jumat. Namun di Tasikmalaya sepakat Sabtu-Minggu," katanya.
Ia menjelaskan bahwa aksi mogok yang dilakukan pedagang tahu dan tempe dilakukan agar pemerintah ikut mengatasi lonjakan harga kedelai yang terus naik sejak September 2020. Saat ini, harga kedelai berada di kisaran Rp 11 ribu per kilogram, dari harga biasanya Rp 6.000 hingga Rp 7.000.
Menurutnya, kenaikan harga kedelai tidak bisa diimbangi dengan menaikan harga jual tahu dan tempe. "Menaikkan harga itu sulit, pembeli pasti kabur," ucapnya.
Menurut Epan, di wilayahnya terdapat sekitar 70 pedagang tahu tempe, 40 perajin tahu, dan 50 perajin tempe. Dengan aksi yang dilakukan oleh mereka, ia berharap agar pemerintah ikut andil menurunkan harga kedelai.
Selain berharap agar pemerintah menurunkan harga kedelai, Epan juga berharap agar masyarakat memaklumi kenaikan harga tahu dan tempe.
"Kalau yang naik bahan pokok lain, mereka bisa menerima. Tapi ketika tahu tempe naik, masyarakat agak sulit menerima. Jadi kita minta masyarakat memaklumi kenaikan tahu tempe. Kalau naik juga tak akan besar, hanya 500-1.000 perak. Selama ini kita siasati dengan memperkecil ukuran, namun itu sudah maksimal, tak bisa lagi dikecilin. Karena itu kita harus menaikkan harga," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Tedi Lesmana mengaku sedih dan prihatin dengan adanya rencana mogok tersebut. Menurutnya aksi tersebut pasti akan berdampak kepada konsumen.
Walau begitu, Tedi mengaku memaklumi aksi tersebut karena harga kedelai yang begitu tinggi.
"Memang harga kacang kedelai impor masih tinggi, bahkan sempat mencapai Rp12.000. Harapan kami, para perajin menggunakan kacang kedelai lokal karena itu belum dimanfaatkan maksimal," ungkapnya.
Belum digunakannya kedelai lokal sebagai bahan baku tahu dan tempe, menurutnya hal tersebut terjadi karena menganggap belum bagus untuk produksi. Walau begitu, Tedi menyebut bahwa hal tersebut menjadi tantangan untuk mengusulkan kepada Kementerian Pertanian agar bisa menghasilkan varietas kacang kedelai berkualitas tinggi dan bersaing dengan kedelai impor.
"Kalau dari pengakuan perajin, kedelai lokal itu hasilnya kurang bagus. Produksi cepat asam dan kurang berkembang. Kita akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk mengatasi masalah ini. Kita juga mendesak TPID melakukan langkah strategis mencari solusi. Tugas kami, petani bisa menghasilkan kacang kedelai berkualitas," jelasnya.
Menurutnya, di Tasik cukup banyak yang melakukan budidaya kacang kedelai, namun kebanyakan dipanen muda karena dianggap lebih untung untuk dijadikan kacang sisil. Kalau dipanen matang, petani khawatir akan susah menjual.
"Jadi ini PR kita semua agar bisa memproduksi kacang kedelai yang berkualitas. Sebab, sekitar 70 persen kita masih impor kedelai. Hanya 30 persen yang dari petani lokal," tutup Tedi.
Baca juga:
Kenaikan Harga Kedelai Dunia
Harga Kedelai Impor Mahal, Pengrajin Tahu Tempe Pilih Kurangi Volume
Pedagang Warteg 'Menjerit' Harga Tempe Sudah Makin Mahal Rp3.000
Pemerintah Ingatkan Harga Tahu Tempe Bakal Naik Imbas Makin Mahalnya Kedelai Impor
Kemendag Ingatkan Harga Pangan Berpotensi Naik, Termasuk Kedelai dan Daging Sapi
Pengusaha Warteg Akui Belum Rasakan Dampak Kenaikan Harga Kedelai Dunia