Bharada E Jalani Sidang Pleidoi, Rekan Sejawat di Brimob Hadir Beri Dukungan
Menurut Iqbal, rekan seangkatan Bharada E sudah beberapa kali hadir menyaksikan langsung sidang Eliezer. Namun kali ini yang hadir cukup banyak dibanding biasanya.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) kembali menggelar sidang lanjutan terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E dengan agenda pleidoi atau nota pembelaan atas kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Dalam kesempatan itu, rekan seangkatannya di Brimob Polri pun hadir memberikan dukungan moril.
Berdasarkan pantauan merdeka.com sekitar pukul 09.30 Wib di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (25/1), terlihat rekan dari Bharada E yang mengatasnamakan Bharadapana Nusantara atau Bhayangkara 46 Nusantara ini turut hadir di depan ruang sidang.
“Kami lettingnya Bharada E, dari Bharapana Nusantara datang ke sini untuk Icad, untuk bebaskan kalau bisa, gabung lagi bersama kita,” tutur Muhammad Iqbal Fauzi di PN Jaksel, Rabu (25/1/2023).
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Apa yang dilakukan Fadil Jaidi bersama Rafathar dan Rayyanza? Fadil Jaidi memandang Rafathar dan Rayyanza seperti adik sendiri, dan momen kebersamaan mereka tak luput dari sorotan penuh kasih netizen.
-
Kenapa Fadil Jaidi dekat dengan Rafathar dan Rayyanza? Terlibat dalam proyek bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina membuat Fadil Jaidi dekat dengan Rafathar dan Rayyanza, menciptakan ikatan keluarga yang kuat.
-
Di mana Bripda Indria Larasati bertugas? Bripda Indria Larasati bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polres Pelalawan, Polda Riau.
-
Siapa yang melamar Jharna Bhagwani? Nah, ada nih cowok keren namanya Husen Nasimov, dia terkenal banget sebagai YouTuber. Nah, pas dia lagi ngelamar, semua temen dan fans Jharna langsung ngucapin selamat deh. Seru banget!
-
Siapa yang hadir di pengajian Jharna Bhagwani? Semua anggota keluarga hadir di pengajian ini.
Menurut Iqbal, rekan seangkatan Bharada E sudah beberapa kali hadir menyaksikan langsung sidang Eliezer. Namun kali ini yang hadir cukup banyak dibanding biasanya.
“Kami bukan pertama kali sebenarnya, kami sering ke sini cuma nggak ramai-ramai, satu dia tiga orang. Ini yang sudah sampai baru 20, masih ada sekitar 20 sampai 30, sampai 40 orang,” jelas dia.
Iqbal menyayangkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap Bharada E dengan 12 tahun penjara. Dia menilai, hal tersebut tidak sebanding dengan kejujuran Eliezer selama menjalani persidangan kasus kematian Brigadir J.
“Saya sebagai saudaranya menanggapi, saya bukan menganggap teman, tapi saya menganggap saudara, tapi saya dibentuk Korps Brimob bareng-bareng, menurut saya nggak pantas (tuntutan 13 tahun), dia sudah melakuakn kejujuran, karena kejujuran di atas segalanya, masa kejujuran enggak ada harganya,” Iqbal menandaskan.
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kembali melanjutkan sidang perkara dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rabu (25/1).
Sidang hari ini telah diagendakan untuk mendengar pembacaan nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) oleh terdakwa yakni Richard Eliezer alias Bharada E.
“Agenda untuk pembelaan,” tulis keterangan dikutip melalui sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Pleidoi ini akan dibacakan menanggapi tuntutan dari JPU atas hukuman 12 tahun penjara kepada Bharada E. Karena ia diyakini JPU terlibat karena menembak Brigadir J.
"Menuntut supaya majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumui dengan pidana dengan pidana penjara selama 12 tahun. Dan dipotong masa tahanan. Memerintahkan terdakwa tetap berada di masa tahanan," ujar Jaksa, Rabu (18/1).
Jaksa menilai Bharada E telah bersalah melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J. Dalam surat tuntutan, Bharada E dinilai melanggar Pasal 340 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
"Richard Eliezer Pudihang Lumui telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana merampas nyawa secara bersama-sama," ujar Jaksa.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)