Bikin Bazar Sembako Rp5000, Sandiaga Cerita Tiga Penyebab Harga Beras Melonjak ke Warga NTB
Sandiaga menanggapi keluhan masyarakat di Lombok Tengah terkait kenaikan harga komoditas bahan pangan.
Saat ini harga beras di pasaran mencapai 12.000 rupiah hingga 15.000 rupiah per kilogram.
Bikin Bazar Sembako Rp5000, Sandiaga Cerita Tiga Penyebab Harga Beras Melonjak ke Warga NTB
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno bersama komunitas UMKM Rumah SandiUno Indonesia (RSI) menanggapi keluhan masyarakat di Lombok Tengah terkait kenaikan harga komoditas bahan pangan, seperti beras dan minyak goreng. Hal itu membuat Sandiaga turun tangan menghadirkan ratusan paket sembako murah yang dapat dijangkau para ibu-ibu rumah tangga.
- Harga Pangan Naik, Relawan Ganjar Gelar Bazar Murah di Indramayu
- Minyak Dunia Melonjak, Harga Bensin di SPBU Vivo Kompak Naik
- Kapolri Datangi Stand UMKM Kreasi Bhayangkari: Terus Semangat buat Produk Kebanggaan Indonesia
- Blusukan ke Pasar Malangjiwan Karanganyar, Mendag Bagi-Bagi Uang dan Disambut Lagu PAN
Saat ini harga beras di pasaran mencapai 12.000 rupiah hingga 15.000 rupiah per kilogram. Harga ini berlaku mulai dari beberapa bulan lalu, sehingga kenaikan harga beras yang mencapai rekor tertinggi menjadi perbincangan yang cukup dominan.
"Kita harus cepat turun ke masyarakat melihat keadaan ekonominya, apalagi dengan adanya ketegangan di Timor Tengah akan berdampak pada naiknya harga-harga bahan pokok di sini. Tadi saya cek langsung terasa kenaikan bukan hanya harga pangan, tapi harga-harga pokok, dan biaya hidup ini naik. Ibu-ibu juga sebagian yang ekonominya lagi susah merasa terbantukan, karena ada bazar sembako murah yang dilakukan oleh para komunitas UMKM RSI," ucap Sandiaga Uno dalam keterangannya, Selasa (17/10).
Sandiaga menyebut tiga tantangan yang menyebabkan beras melonjak naik. Pertama tantangan geopolitik Rusia - Ukraina, kedua pembatasan pasokan ekspor dari negara penghasil pangan. Ketiga tantangan El Nino memicu bencana kekeringan yang parah.
Kabupaten Lombok merupakan salah satu daerah yang ketersediaan pangan dan inflasinya terjaga. Namun Sandiaga menegaskan hal seperti ini yang harus dipertahankan.
"Ini perlu kita sikapi dengan kedaulatan pangan kita, ketersediaan pasokan khususnya di Lombok dan NTB ini alhamdulillah ketersediaan pangannya terjaga, inflasinya terjaga, tapi kita tidak boleh lengah. Saya langsung turun ke masyarakat saya ingin mereka merasakan bahwa kita juga hadir, pemerintah juga hadir dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan," tambahnya.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan kegiatan ini dapat memacu kreativitas anak muda di Nusa Tenggara Barat dalam meningkatkan aktivitas, seperti pelatihan-pelatihan sumber daya manusia. Sehingga generasi muda menjadi tuan rumah di negaranya.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan kegiatan ini dapat memacu kreativitas anak muda di Nusa Tenggara Barat dalam meningkatkan aktivitas, seperti pelatihan-pelatihan sumber daya manusia. Sehingga generasi muda menjadi tuan rumah di negaranya.
"Kegiatan ini memacu kreativitas dari anak muda dan ada Poltekpar Lombok disini, kita ingin anak mudanya lebih bisa meningkatkan aktivitas dari kegiatan pelatihan-pelatihan SDM, khususnya SDM pariwisata Lombok karena meningkat pesat, jangan sampai kita hanya menjadi penonton tapi kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Waketum PPP ini.
"Alhamdulillah saya merasa sangat senang dan terbantukan, kalau bisa kegiatan ini diadakan setiap bulan. Dikarenakan harga sembako saat ini sangat mahal, harga beras per kilonya aja 15.000 rupiah, belum harga minyak, bahan pokok yang lain, dan biaya uang anak sekolah," kata Amnah.