Dampak Kemarau Panjang Mulai Terasa, Harga Kebutuhan Pokok Kini lebih Mahal
Untuk komoditas beras, dalam empat pekan selama Bulan Agustus 2023 ini, juga telah mengalami kenaikan.
Bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan, terutama jenis sayuran seperti cabai merah yang naik menjadi Rp70.000 per kilogram dari sebelumnya Rp60.000 per kilogram
Dampak Kemarau Panjang Mulai Terasa, Harga Kebutuhan Pokok Kini lebih Mahal
Dampak Kemarau Panjang Mulai Terasa, Harga Kebutuhan Pokok Kini lebih Mahal
Sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kota Bandung kini merangkak naik, imbas dari kemarau panjang yang melanda efek dari badai gelombang panas El Nino.
Dari dua pasar tradisional di Kota Bandung, yakni Pasar Kosambi dan Pasar Ciroyom, harga komoditas pangan seperti beras, bawang putih, ayam potong, sampai minyak goreng mengalami kenaikan cukup sifnifikan.
Seorang pedagang bumbu dan bahan dapur di Pasar Kosambi, Khadijah mengungkapkan bahwa saat ini, komoditas minyak goreng dan bawang putih mengalami kenaikan cukup signifikan bahkan sampai Rp8.000.
"Pada naik, untuk minyak naik sih lumayan yang dulu dari Rp15.000 per liter, sekarang jual Rp17.000 per liter, sekarang kalau bawang putih Rp48.000 per kilogram dari harga kemarin sempat Rp40.000an, pokoknya bawang putih sekarang naik. Ini karena musim kemarau panjang," kata Khadijah.
Sementara di Pasar Ciroyom, bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan, terutama jenis sayuran seperti cabai merah yang naik menjadi Rp70.000 per kilogram dari sebelumnya Rp60.000 per kilogram, kemudian kentang dari Rp15.000 per kilogram kini menjadi Rp22.000 per kilogram.Untuk komoditas beras, dalam empat pekan selama Bulan Agustus 2023 ini, juga telah mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp10.500 per kilogram, kini menjadi Rp11.500 per kilogram, untuk jenis beras terendah.
"(Pengaruh kemarau) ke beras sudah jelas, naiknya signifikan sekali. Dari awal bulan minggu pertama kenaikannya Rp200, di minggu kedua sampai sekarang sudah lanjut terus setiap minggunya Rp200, sampai sekarang kenaiknnya Rp1.000 (dari awal bulan)," kata pedagang beras di Pasar Kosambi Rahmat.
Rahmat berharap pemerintah turun tangan atas kenaikan harga yang diakibatkan oleh musim kemarau panjang ini, seperti melakukan pemantauan dan tindakan di pasar, saat harga komoditas lain sedang mengalami lonjakan.
"Untuk sementara ini, Pemerintah belum ada reaksi. Biasanya kalau misalkan sudah mulai ada perubahan, apalagi sampai tiga kali kenaikan, harusnya sih pemerintah langsung ada inspeksi, ada pemeriksaan, ada pengawasan, atau apalagi istilahnya. Ya untuk gimana caranya biar stabil," kata Rahmat.
Berbeda dengan komoditas lainnya, untuk komoditas hewani ayam potong, justru mengalami penurunan harga seperti di Pasar Ciroyom, di mana satu kilogram ayam potong dijual dengan harga Rp36.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp38.000 per kilogram, dalam beberapa hari terakhir.