Bintang Film The Last of Us Puji Kenduri Swarnabhumi dan Ekspedisi Sungai Batanghari
Pemeran film The Last of Us, Christine Hakim memuji Kenduri Swarnabhumi dan Ekspedisi Sungai Batanghari yang digelar Kemendikbudristek.
Aktris legendaris sekaligus pemeran film The Last of Us, Christine Hakim memuji Kenduri Swarnabhumi dan Ekspedisi Sungai Batanghari yang digelar Kemendikbudristek.
Bintang Film The Last of Us Puji Kenduri Swarnabhumi dan Ekspedisi Sungai Batanghari
Menurutnya, kegiaran tersebut merupakan salah satu upaya mendorong masyarakat menjaga alam dan kebudayaan.
- Mantan Bintang Film Ini Pilih Tinggal Sendiri di Gubuk Kecil Tengah Hutan, Ini Kisah di Baliknya
- 4 Film Mendiang Byun Hee Bong yang Bekerja Sama Dengan Bong Joon Ho
- Bermain Cerdas Cermat: 8 Potret Bryan Domani, Mawar Eva de Jongh, dan Fadli Faisal dalam Kehangatan yang Penuh Keseruan
- Pensiun Sebagai Bintang Film Dewasa, Bagaimana Kabar 6 Bintang JAV Sekarang?
Dirinya menggarisbawahi pentingnya kesadaran dalam menjaga lingkungan. Karenanya, Ia mengapresiasi tim Ekspedisi Batanghari yang memiliki kesadaran ekologis itu.
"Ini harus ditanamkan kuat, saya senang melihat anak-anak muda memiliki komitmen dan kesadaran ini. Ini harus ditawarkan kepada generasi muda, karena ini untuk masa depan mereka. Gerakan ini luar biasa, menjadi kewajiban bagi kita semua dalam porsi masing-masing," tegasnya
Rangkaian kegiatan ini juga dijadikannya momen peringatan 50 tahun perjalanan gemilangnya dalam dunia seni peran dengan menjadikan tempat kelahirannya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi sebagai tempat refleksi diri. Dalam acara tersebut, Christine Hakim sempat mengunjungi Hutan Mangrove Pangkal Babu, Tanjung Jabung Barat bersama Direktur Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat beserta tim Bike To Mangrove dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi dan penyambutan titik terakhir Ekspedisi Batanghari.
Tidak hanya sekedar menikmati dan menyampaikan keasrian Mangrove Pangkal Babu, Mahendra, Christine bersama rombongnya turut menanam pohon di lokasi itu. Mereka berdua tidak ragu terjun di lahan basah dan mempraktikkan penanaman sesuai dengan petunjuk tata cara dari warga lokal.
Tidak hanya Christine, Mahendra juga menilai tim Ekspedisi Batanghari mendorong masyarakat melestarikan lingkungan dan kebudayaan.
“Warga di Sungai Batanghari mulai menjaga adat untuk menjaga sungai. Dan memberikan sanksi kepada orang-orang yang melanggar adat. Harapannya besar sekali," katanya.
“Kita ingin peran itu, masyarakat bisa mengembalikan harapan dan menjaga alam. Festival-festival itu, di samping kebudayaan tetapi juga mengangkat isu lingkungan. Seperti Ekspedisi Batanghari ‘yok bareng-bareng bersama masyarakat."
"Gubernur Jambi juga akan mengeluarkan Pergubnya setelah ada piagam Batanghari tahun lalu sebagai hasil dari Kenduri Swarnabhumi yang disepakati masyarakat adat untuk menjaga sungai,” tambahnya.
Ekspedisi Batanghari digelar 27 Juli – 9 Agustus 2023, dimulai dari Candi Pulau Sawah Kabupaten Dharmasraya, lalu Kabupaten Tebo, Kabupaten Batanghari, Muaro Jambi, Danau Sipin Kota Jambi, KCBN Muaro Jambi hingga Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Kenduri Swarnabhumi sendiri merupakan suatu proses dan kegiatan kolektif bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hubungan antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan, khususnya sungai
Juga tentang pelestarian lingkungan untuk perkembangan peradaban atau kehidupan masyarakat yang berkelanjutan. Melalui Kenduri Swarnabhumi, pemerintah melakukan advokasi kebijakan publik tentang pelestarian sungai berbasis budaya.