Bisnis narkoba di Indonesia diyakini melibatkan orang besar
Permasalahan narkotika di Indonesia sudah begitu kusut.
Koordinator Nasional Persaudaraan Korban Napza Indonesia, Andreas Pundung, yakin peredaran narkotika di Indonesia melibatkan 'orang besar'. Apalagi transaksi narkoba dalam jumlah besar kerap terjadi khususnya di Ibu Kota Jakarta.
"Sangat mungkin melibatkan 'orang besar'. Mana mungkin masuk (narkoba) dalam jumlah barang besar tanpa ada 'orang besar'," kata Andreas dalam diskusi bertajuk Hitam Putih Pemberantasan Narkoba di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8).
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Bagaimana modus operandi Fredy Pratama dalam menyelundupkan narkoba? Modus operansi mereka adalah dengan menyamarkan narkotika dalam kemasan teh.
Andreas sependapat dengan testimoni Fredi Budiman yang dibeberkan Haris Azhar. Menurutnya, ini bisa jadi pintu masuk pemerintah membongkar praktik peredaran narkoba yang melibatkan 'orang kuat'.
"Saya yakin ada keterlibatan orang besar. Beruntung sekali ada isu Haris dengan Fredi Budiman, broadcast Haris dengan isu ini menjadi pemberitahuan ke ring 1 dan menjadi pengetahuan umum bahwa ada aparat yang terlibat," jelasnya.
Dia tidak heran jika Indonesia menjadi pasar strategis peredaran narkotika jaringan Internasional. Sebab, kemudahan perputaran barang haram di Indonesia karena beking orang besar dan berkuasa.
"Permasalahan narkotika di Indonesia sudah begitu kusut. Pemerintah secara intensif melakukan pemberantasan pasar gelap, namun kita berada dalam posisi untuk membela mereka yang menjadi korban peredaran pasar gelap ini. Ini sudah memprihatinkan," tutupnya.
Baca juga:
DPR sebut 30,9 persen mahasiswa Indonesia pengguna narkoba
Memburu anggota TNI, BNN & Polri dalam jaringan Fredi Budiman
BNN amankan 80 kg sabu & 120 ekstasi dari 3 kurir di Tanjung Pinang
BNN gerebek di Tanjung Pinang, 1 pelaku tewas usai terjun bebas
5 Orang yang diciduk BNN di Hotel Orchardz jaringan internasional
Yang belia diperdaya jadi kurir narkoba