Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Bulan Beroperasi, Tersangka Belajar Produksi Narkoba Lewat Internet dan Diedarkan via Online

6 Bulan Beroperasi, Tersangka Belajar Produksi Narkoba Lewat Internet dan Diedarkan via Online

6 Bulan Beroperasi, Tersangka Belajar Produksi Narkoba Lewat Internet dan Diedarkan via Online

6 Bulan Beroperasi, Tersangka Belajar Produksi Narkoba Pinaka Lewat Internet dan Diedarkan via Online

Lima pemuda yang tergabung sebagai sindikat produsen narkoba jenis pinaka berhasil diamankan kepolisian dalam pengungkapan yang diawali pada hari Sabtu, 27 April 2024 lalu. Proses produksi tersebut dipimpin oleh salah satu tersangka inisial F yang memberikan modal sekaligus memandu jalannya produksi.


Dari pengakuan Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suyudi Ario Seto, kasus ini merupakan temuan menarik karena narkoba yang diproduksi adalah narkoba jenis baru yang biasanya didapatkan dari jaringan luar negeri.

“Ini yang menarik adalah pinaka-nya. Kalau bisanya kan pinaka-nya dari luar (negeri), kalau ini pinaka-nya dibuat dari sini,” tuturnya.


Berikut fakta-fakta menarik lain dari kasus laboratorium narkoba jenis pinaka tersebut.

6 Bulan Beroperasi, Tersangka Belajar Produksi Narkoba Lewat Internet dan Diedarkan via Online

Brigjen Suyudi menjelaskan, F berperan sebagai bos dalam kelompok laboratorium tersebut adalah orang yang mengarahkan tersangka lain dalam proses pembuatan dan pendistribusian pinaka.

Tersangka belajar cara pembuatan narkoba sintetis secara otodidak dari artikel-artikel di internet dan kemudian mengajarkannya pada para tersangka lain.


“Untuk panduannya diambil dari sebuah website online, (F) belajar dari situ dan itu yang diturunkan ke para laboratoris jadi sambil dipandu melalui handphone dan CCTV,” kata Suyudi.

Diberikan iming-iming keuntungan Rp80-Rp100 juta

Salah satu tersangka inisial G mengaku bergabung dalam sindikat laboratorium narkoba karena mendapat iming-iming dari F bahwa ia akan menerima Rp80-Rp100 juta. Namun sampai dilakukan penangkapan oleh polisi, G hanya menerima sejumlah Rp5 juta yang dikatakan sebagai uang operasional. Hal ini diungkap langsung olehnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (2/5).

Transaksi dilakukan melalui kripto


Sindikat narkoba yang memiliki laboratorium di Sentul telah beroperasi selama 6 bulan dan melakukan transaksi dengan pembeli menggunakan mata uang digital yaitu kripto. Diketahui mereka juga melakukan pembelian bahan baku prekusor dari negeri tirai bambu.

“Untuk marketnya ini seluruh indonesia karena mereka juga melalui media-media khusus yang ada di online, kemudian yang kedua prekusornya ini dibeli dari cina, untuk transaksi pembayarannya mereka menggunakan kripto,” tutur Suyudi.

6 Bulan Beroperasi, Tersangka Belajar Produksi Narkoba Lewat Internet dan Diedarkan via Online

Saat ini pihak kepolisian telah mengamankan kelima tersangka dan sedang melakukan proses penyelidikan lebih lanjut terkait jaringan jual-beli yang dilakukan oleh sindikat tersebut secara luas.


(Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih)

Jual Narkoba Jenis Sintetis, Polsek Pesanggrahan Amankan Empat Pria di Jaksel
Jual Narkoba Jenis Sintetis, Polsek Pesanggrahan Amankan Empat Pria di Jaksel

Kini, keempat tersangka yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan

Baca Selengkapnya
Modus Penyelundupan Narkoba: Serbuk Ekstasi Dikirim Lewat Pos, Kokain Cair Dibungkus Botol Sampo
Modus Penyelundupan Narkoba: Serbuk Ekstasi Dikirim Lewat Pos, Kokain Cair Dibungkus Botol Sampo

Dua modus tersebut dilakukan pengedar narkoba jaringan internasional

Baca Selengkapnya
Kronologi Terbongkarnya Laboratorium Narkoba Jenis Baru Pinaka di Sentul
Kronologi Terbongkarnya Laboratorium Narkoba Jenis Baru Pinaka di Sentul

Kronologi Terbongkarnya Laboratorium Narkoba Jenis Baru Pinaka di Sentul

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Belajar Meracik Narkoba dalam Penjara, Residivis Ini Ditangkap usai Produksi Ekstasi di Apartemen Jakbar
Belajar Meracik Narkoba dalam Penjara, Residivis Ini Ditangkap usai Produksi Ekstasi di Apartemen Jakbar

Belajar Meracik Narkoba dalam Penjara, Residivis Ini Ditangkap usai Produksi Ekstasi di Apartemen Jakbar

Baca Selengkapnya
Gara-gara Ada Ancaman Nuklir Teknologi Internet Muncul, Begini Kisahnya
Gara-gara Ada Ancaman Nuklir Teknologi Internet Muncul, Begini Kisahnya

Kemunculan internet tak bisa dilepaskan dari keberadaan ancaman nuklir dan perang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: TERBONGKAR! Modus Baru Penyelundapan Narkoba Jenis Sabu Pakai Kaleng Susu
VIDEO: TERBONGKAR! Modus Baru Penyelundapan Narkoba Jenis Sabu Pakai Kaleng Susu

Dirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa mengungkap modus baru penyelundup narkoba di wilayah Kalimatan Utara.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Teknologi Internet Kuantum Semakin Mendekati Kenyataan, Begini Keunggulannya
Teknologi Internet Kuantum Semakin Mendekati Kenyataan, Begini Keunggulannya

Dulunya cuma angan-angan, namun penelitian ini membuktikan internet kuantum bakal menjadi nyata.

Baca Selengkapnya
Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan
Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan

Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.

Baca Selengkapnya