BKSAP DPR Inisiasi Forum Parlemen Indonesia-Afrika, Ini Tujuannya
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana menginisiasi pembentukan Forum Parlemen Indonesia-Afrika
Wacana ini untuk guna membuka peluang kerja sama di berbagai bidang antara Indonesia dengan seluruh negara Afrika.
- Inisiasi Forum Parlemen RI-Afrika, Peran DPR Esensial Kembangkan Kerja Sama Selatan-Selatan
- Ketua DPR: Parlemen Indonesia-Afrika Sepakat Fokus Pencegahan Virus Mpox
- Puan Jelaskan Forum Parlemen RI-Afrika Sepakat Kerja Sama dalam Bidang Kesehatan hingga Ketahanan Pangan
- Terima Kunjungan Parlemen Thailand, Wakil Ketua BKSAP Putu Rudana Dorong Implementasi Resolusi Myanmar
BKSAP DPR Inisiasi Forum Parlemen Indonesia-Afrika, Ini Tujuannya
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menginisiasi pembentukan forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership untuk mempererat hubungan antara parlemen Indonesia dan afrika.
Wacana ini untuk guna membuka peluang kerja sama di berbagai bidang antara Indonesia dengan seluruh negara Afrika.
Hal ini disampaikannya ketika melakukan pertemuan dengan Parlemen Namibia (National Assembly dan National Council) saat melaksanakan kunjungan kerja ke Namibia, Afrika.
merdeka.com
"Melalui BKSAP DPR RI, inisiasi pembentukan forum Indonesia-Africa Parliamentary Partnership bisa kita bangun seperti forum parlemen Indonesia-Pasifik (IPPP). Tujuannya, tentu untuk memperkuat hubungan secara khusus di bidang politik, dan membuka peluang kerja sama di berbagai bidang lainnya seperti perdagangan, Investasi, pariwisata, pendidikan, kebudayaan, serta peningkatan capacity building," kata Putu dalam keterangannya, Senin (10/6).
Delegasi BKSAP diterima secara resmi oleh Ketua National Assembly Namibia, Hon. Prof. Peter Katjavivi, Hon. Maximillian Katjimune serta Hon. Edson Isaack yang merupakan anggota dari Indonesia-Namibia Friendship Group.
Dalam pertemuan tersebut ikut mendampingi, Duta Besar RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo.
Putu menegaskan, BKSAP DPR RI sebagai penjuru diplomasi parlemen Indonesia memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antarbangsa.
Hubungan ini juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara, dan menjadi landasan bagi hubungan yang lebih baik di masa depan.
"Mudah-mudahan tahun ini bisa kita inisiasi, tapi paling tidak pada periode (DPR RI) ke depan 2024-2029 inisiatif ini bisa kita wujudkan. Ini akan memberikan kesempatan pada kita untuk memperkuat hubungan kerjasama yang telah dibangun Indonesia selama bertahun-tahun dengan negara-negara Afrika, khususnya yang memiliki ikatan sejarah erat dengan Indonesia melalui Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non-Blok," tegas Putu.
Politisi Demokrat asal bali ini berharap, kunjungan ini membuka peluang kerja sama baru yang lebih luas dan mendalam antara DPR RI dan National Assembly Namibia melalui BKSAP DPR RI.
"Kami berkomitmen untuk terus menjalin kolaborasi erat, memanfaatkan setiap peluang demi kesejahteraan masyarakat kedua negara," ungkap Putu.
Beberapa poin yang telah sepakati antara lain adalah, meningkatkan saling kunjung antar parlemen; peningkatan kerja sama capacity building khususnya dalam kesekretariatan parlemen; saling mendukung dalam pencalonan di forum-forum internasional; pembentukan dan peningkatan grup kerja sama bilateral parlemen Indonesia dan Namibia; serta mendorong kerja sama berbagai bidang.
"Forum Indonesia-Africa di Bali pada 27-28 agustus mendatang harus menjadi momen percepatan kerja sama di segala bidang secara khusus kerja sama perdagangan dan investasi," papar Putu.
Kunjungan BKSAP DPR RI ke Namibia, merupakan kunjungan balasan. Sebelumnya pada Desember 2023, Delegasi National Council Namibia dipimpin oleh Hon. Lukas Muha telah melakukan kunjungan kerja dalam rangka benchmarking study dan telah diterima dengan sangat baik oleh Parlemen Indonesia.
Kunjungan ke Namibia ini juga merupakan kunjungan yang bersejarah dari parlemen indonesia, karena secara resmi baru pertama kali parlemen Indonesia ke Namibia.
Sedangkan, hubungan diplomatik Indonesia dengan Namibia telah terjalin sejak 13 Mei tahun 1991. Indonesia berkomitmen dan mendukung penuh kemerdekaan Namibia sejak tahun 1990.
Presiden Soeharto merupakan Presiden Indonesia pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Namibia, Afrika bagian selatan pada tahun 1997.