Blak-blakan Biduan Nayunda Ketakutan Ditelepon Putri SYL, Tiba-Tiba Diminta Berhenti Kerja di Kementan
Nayunda menceritakan hal itu saat menjadi saksi di sidang kasus gratifikasi dan pemalakan yang dilakukan SYL
Nayunda mengaku tak tahu pasti alasannya dipecat.
- Ini Nama SYL di Kontak Ponsel Biduan Nayunda, Pakai Singkatan
- Lambaikan Tangan & Tebar Senyum, Aksi Biduan Nayunda Bikin Pecah Ruang Sidang Gratifikasi SYL
- Menanti Sosok Nayunda Nabila, Biduan SYL 'Bernyanyi' dalam Sidang Gratifikasi Jajaran Kementan
- Kubu SYL Berkelit, Kuasa Hukum sebut Kasdi yang Memohon Biduan Nayunda jadi Honorer Kementan
Blak-blakan Biduan Nayunda Ketakutan Ditelepon Putri SYL, Tiba-Tiba Diminta Berhenti Kerja di Kementan
Pedangdut Nabila Nayunda mengakui dirinya memang sempat bekerja di Kementerian Pertanian yang kala itu dijabat Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai Mentan.
Tetapi, masa kerjanya terbilang singkat. Hanya dua hari.
Hal itu dia ungkap saat menjadi saksi di sidang kasus gratifikasi dan pemalakan yang dilakukan SYL pada anak pegawai Kementan di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (29/5).
Nayunda mulai bekerja Maret 2021. Dia sempat bekerja staf biasa di bagian sekretariat. Dia pun mendapatkan SK.
Tetapi, baru dua hari bekerja, dia mengajuka izin karena ada show bernyanyi di Makssar. Sehari setelah izin untuk manggung di Makassar, Nayunda mengaku mendapat telepon dari Indira Chunda Thita.
"Nah izin menjelaskan yang mulia, pada saat itu baru masuk dua hari, nah terus saya izin karena ada show di makassar ada dapet tawaran nyanyi di situ. Setelah saat itu, jeda sehari besokannya saya ditelepon sama Bu Thita enggak usah masuk kerja lagi," kata Nayunda.
Nayunda mengaku tidak mengetahui alasan Thita memintanya tidak usah lagi kerja.
Saat hakim mencecar tanggung jawabnya sebagai pegawai yang digaji, Nayunda akhirnya menjelaskan alasannya langsung mengiyakan perintah Thita.
"Izin menjelaskan yang mulia, jadi saat itu setelah ibu Thita melarang saya masuk, yang di mana secara beliau adalah anak dari Pak Menteri, jadi saya takut pada saat itu, sebenarnya jujur," katanya.
"Lantas saya pikir oh mungkin ada (yang lain) kalau dilarang masuk. Secara administrasi dan keuangan kayanya udah putus karena baru dua hari kerja. Itu juga tidak memperhatikan ada gaji yg masuk sama sekali karena di situ saya jeda lima bulan masuk karantina," katanya.
Hakim masih penasaran bagaimana mungkin setelah Thita meminta Nayunda bergabung, kemudian dilarang bekerja kembali. Padahal baru dua hari ngantor.
Setelah telepon itu, dia mengaku tak berkomunikasi lagi dengan Thita.
Hakim coba mencecar, apakah keputusan Thita itu karena mendengar kabar tak sedap antara dirinya dan SYL. Nayunda tak meyakini hal itu.
"Saat itu kayanya karena protokol deh pak. Protokol kementerian. Jadi protokol kementerian itu dipikirnya saya pakai protokol kementerian dengan sengaja, padahal yang menyediakan itu tu orang dari staf dari Kementan, Padahal saya juga enggak pernah telat (ke kantor)," ujar Nayunda.