Blak-blakan Mantan Ketua Jemaah Islamiyah Akui Organisasinya Salah dan Minta Maaf
Selama perjalanan JI sejak lahir sekitar 30 tahun lalu hingga akhirnya dibubarkan pada 30 Juni 2024, banyak dinamika dan terjadi salah langkah.
Mantan Ketua Jemaah Islamiyah (JI) periode 2004-2007, Zarkasih meminta maaf kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia karena sepak terjang organisasinya telah salah langkah dan menyulitkan negara.
"Kalau dalam perjalanan kami ini ada salah langkah, salah jalan, maka saya mewakili mereka meminta maaf kepada semuanya, terutama kepada bangsa ini, kalau ada langkah-langkah kami yang menyulitkan negara ini," kata Zarkasih saat menghadiri deklarasi pembubaran JI se-Jabodetabek di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kota Bekasi, Minggu (8/9).
- Ratusan Eks Anggota Jemaah Islamiyah se-Jabodetabek Deklarasi Patuh NKRI di Bekasi
- Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme
- Jemaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Janji Akan Patuh Pada NKRI
- Jemaah Haji Dilarang Bungkus Barang Pakai Lakban Berlebihan, Ini Dampaknya
Zarkasih mengatakan, selama perjalanan JI sejak lahir sekitar 30 tahun lalu hingga akhirnya dibubarkan pada 30 Juni 2024, banyak dinamika dan terjadi salah langkah.
Dia juga merasakan ada hal-hal yang kontradiktif di dalam organisasi itu.
"Kalau dalam perjalanan dinamikanya juga cukup luar biasa dan tidak menutup kemungkinan ada salah langkah, ada hal-hal yang saya rasakan dalam perjalanan ini suatu yang kontradiktif, maka itu yang kami evaluasi," ucap mantan pemimpin tertinggi JI ini.
"Jadi wajar kalau kita ini membuat evaluasi-evaluasi, dan kita tidak harus malu untuk mengakui kalau itu adalah suatu kesalahan, karena kita sudah include ke pangkuan NKRI, kita kalau selama ini ada langkah yang kurang tepat dan salah, ya tidak malu lagi untuk memberitahu dan meminta maaf," tambah Zarkasih.
Dari berbagai evaluasi yang dilakukan, kata Zarkasih, ada dua hal yang diharapkan. Pertama yakni trust dan yang kedua yaitu transparansi.
"Harapan kami secara pribadi ke depannya berjalan mulus, upaya kami sungguh-sungguh dan dari pihak pemerintah dapat merespon sesuai harapan, harapan nanti Indonesia lebih maju dan lebih baik tanpa ada gangguan apapun," ujar Zarkasih.
Zarkasih juga mensyukuri mantan anggota JI sangat antusias untuk membubarkan organisasi tersebut dan akan patuh kepada Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya bersyukur pada Allah, hari ini saya lihat antusias dari teman-teman JI dan mereka sangat peduli tentang pembubaran Jemaah Islamiyah yang sudah dideklarasikan 30 Juni 2024," kata Zarkasih.