Blusukan ke pasar tradisional, BPOM Jateng temukan bahan makanan berformalin
"Dari 50 sampel, ini sudah kita uji 10 sampel. Temuannya teri nasi, ikan cumi dan kerupuk mengandung zat berbahaya atau formalin," ujar petugas Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM Jawa Tengah, Tri Novitarini, usai melakukan uji lab.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Tengah didampingi petugas dari Dinas Perdagangan Solo, Jumat (18/5) blusukan ke sejumlah pasar tradisional. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengecek stok bahan pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya.
Di Pasar Nongko Solo, petugas mengambil 50 sampel makanan, di antaranya ikan asin, ikan tawar, terasi, mie, ikan jambal, ikan teri tawar dan asin, ikan nasi, kolang-kaling, daging ayam, sapi, cumi asin, galantin dan lainnya. Sampel makanan tersebut kemudian diperiksa di sebuah ruangan di lantai dua.
-
Apa yang ditemukan oleh BPOM Semarang di makanan takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Apa penghargaan yang didapatkan Sido Muncul dari BPOM? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
-
Kenapa Sido Muncul mendapatkan penghargaan dari BPOM? Apresiasi itu di berikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk apresiasi bagi industri obat tradisional dan industri bahan alam yang telah berkomitmen dalam menjamin mutu bahan baku ekstrak bahan alam dari hulu ke hilir.
-
Dimana BPOM mendorong industri obat dan makanan untuk memproduksi produk ramah lingkungan? Selain menyelenggarakan forum dialog, dalam rangkaian kegiatan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, BPOM memberikan apresiasi kepada industri obat dan makanan yang proaktif menerapkan produksi berkelanjutan berwawasan lingkungan.
-
Kapan BPOM Semarang melakukan intensifikasi makanan takjil? Sekadar untuk diketahui, intensifikasi makanan takjil oleh BPOM di Semarang ini sudah masif dilakukan di sejumpah kabupaten/kota sejak 4 Maret 2024 lalu.
-
Kenapa BPOM mendukung penuh gaya hidup sehat? Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung penuh gaya hidup sehat yang saat ini menjadi tren masyarakat luas.
"Dari 50 sampel, ini sudah kita uji 10 sampel. Temuannya teri nasi, ikan cumi dan kerupuk mengandung zat berbahaya atau formalin," ujar petugas Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM Jawa Tengah, Tri Novitarini, usai melakukan uji lab.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo mengatakan kegiatan tersebut dilakukan bersama Dinas Perdagangan secara berkala. Yakni selama 3 bulan sekali atau minimal setahun sekali.
"Saat ini kita kerjasama dengan BPOM untuk melakukan uji, kaitannya dengan keamanan pangan. Barang beracun atau obat berbahaya, atau produksinya menggunakan barang-barang yang tidak diijinkan. Seperti pengawet, pewarna dan pengenyal," jelas Subagiyo.
Subagiyo menambahkan, Pasar Nongko dijadikan pilot project dalam meneliti kandungan makanan berbahaya. Menghadapi bulan puasa, pihaknya juga akan melakukan pengecekan ke pasar tradisional lainnya di Kota Solo. Temuan tersebut selanjutnya akan dibawa dalam rapat koordinasi di tingkat provinsi.
"Kita hanya bisa mengimbau kepada para pedagang, yang mengandung formalin jangan dijual. Caranya bisa kulakan ke distributor lainnya. Yang tidak mengandung zat berbahaya kan masih banyak. Untuk sanksi atau penarikan barang dagangan, itu bukan kewenangan kita," jelas dia.
Baca juga:
Begini kondisi pabrik kosmetik palsu beromzet miliaran di Tambora
BPOM bikin 4 kebijakan perketat pengawasan obat dan makanan
Jelang Ramadan, BPOM intensifkan pengawasan produk impor dan ilegal
BPOM di Semarang bakar 99.800 pil PCC dan jamu ilegal
BPOM: Cacing pada olahan ikan makarel karena faktor alam, 22 juta kaleng ditarik
Antisipasi makanan bercacing, BPOM Banten sidak pasar swalayan BSD
Sidak pasar swalayan, BBPOM Padang temukan 145 kaleng sarden isi cacing