BMKG Catat 39 Gempa Susulan di Banten
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan terus terjadi di wilayah Banten sejak diguncang lindu bermanitudo 6,6 pada Jumat (14/1). Hingga Minggu (16/1) subuh, tercatat sudah terjadi 39 gempa bumi di Banten.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan terus terjadi di wilayah Banten sejak diguncang lindu bermanitudo 6,6 pada Jumat (14/1). Hingga Minggu (16/1) subuh, tercatat sudah terjadi 39 gempa bumi di Banten.
"Hingga pagi ini pukul 04.00 WIB hasil monitoring BMKG terhadap gempa susulan dari gempa Ujung Kulon Magnitudo 6,6 menunjukkan telah terjadi 39 kali. Tampak tren frekuensi kerjadian gempa susulan sudah meluruh," kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikutip dari kun twitternya @DaryonoBMKG.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
Hasil monitoring BMKG sehari sebelumnya menunjukkan telah terjadi 32 kali aktivitas gempa susulan (aftershock). Gempa susulan terjadi dengan magnitudo terbesar 5,7 dan magnitudo terkecil adalah 2,5. Dia menjelaskan, gempa Ujung Kulon kemarin bukan ancaman sesungguhnya. Karena segmen megathrust Selat Sunda mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7.
"Dan ini dapat terjadi sewaktu-waktu, inilah ancaman yang sesungguhnya, kapan saja dapat terjadi," ujar dia dalam keterangannya, Sabtu (15/1).
Hal tersebut dikarenakan Selat Sunda ini merupakan salah satu zona seismic gap di Indonesia yang selama ratusan tahun belum terjadi gempa besar sehingga patut diwaspadai. Karena berada di antara 2 lokasi gempa besar yang merusak dan memicu tsunami yaitu Gempa Pangandaran magnitudo 7,7 (2006) dan Gempa Bengkulu magnitudo 8,5 (2007)
Berdasarkan catatan sejarah gempa dan tsunami, di wilayah Selat Sunda memang sering terjadi tsunami. Tsunami Selat Sunda pada tahun 1722, 1852, dan 1958 disebabkan oleh gempa. Tsunami tahun 416, 1883, 1928, 2018 berkaitan dengan erupsi Gunung Krakatau. Sedangkan, tsunami tahun 1851, 1883, dan 1889 dipicu aktivitas longsoran.
Gempa kuat dan tsunami merupakan proses alam yang tidak dapat dihentikan, bahkan memprediksi kapan terjadinya pun juga belum bisa. Namun dalam ketidakpastian kapan terjadinya sejumlah upaya mitigasi konkret dapat dilakukan.
"Seperti membangun bangunan tahan gempa, memodelkan bahaya gempa dan tsunami, kemudian menjadikan model ini sebagai acuan mitigasi, seperti perencanaan wilayah berbasis risiko gempa dan tsunami, menyiapkan jalur evakuasi, memasang rambu evakusi, membangun tempat evakuasi, berlatih evakuasi/drill secara berkala, termasuk edukasi evakuasi mandiri di samping itu BMKG juga akan terus meningkatkan performa peringatan dini tsunami lebih cepat dan akurat," katanya.
Baca juga:
Rumah Rusak Akibat Gempa Pandeglang Bertambah Jadi 1.699 Unit
Gempa M 5 Guncang Pandeglang, BPBD Belum Temukan Kerusakan Infrastruktur
Bantu Korban Tsunami Pandeglang, Kemensos Salurkan Rp 1,7 Miliar
Pasca Gempa, Masyarakat Pandeglang Sudah Mulai Beraktivitas
Pasca Gempa, Bupati Pandeglang Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat
Rumah Nenek Jua Reyot dan Terpaksa Ditopang Bambu akibat Gempa
BNPB dan BMKG Serahkan Alat Deteksi Dini Gempa Bumi ke BPBD Pandeglang