BMKG Deteksi 97 Titik Panas di Lima Provinsi di Sumatera
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebanyak 97 titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di lima provinsi di Pulau Sumatera.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebanyak 97 titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di lima provinsi di Pulau Sumatera.
Berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua, Sabtu (16/3), titik-titik dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen tersebut menyebar di Kepulauan Riau 24 titik, Sumatera Barat delapan titik, serta Sumatera Utara dan Jambi masing-masing satu titik. Titik panas terbanyak sendiri terdeteksi di Provinsi Riau dengan total 63 titik.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Bagaimana cara KHDTK Labanan menjaga kelestarian biodiversitas? Di KHDTK ini terdapat keragaman biodiversitas yang tinggi. Secara keseluruhan ada lebih dari 58 famili flora, 23 jenis mamalia, 89 jenis burung, 40 jenis Herpetefauna, serta berbagai jenis fungi.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno mengatakan 63 titik panas atau hotspot di Riau menyebar di sembilan kabupaten dan kota.
"Titik panas terbanyak terdeteksi di Kabupaten Bengkalis sebanyak 16 titik dan Meranti serta Dumai masing-masing 12 titik," kata Sukisno.
Ketiga daerah itu secara geografis terletak berdekatan dan sama-sama di Pesisir Riau, yang hingga kini masih dilanda musim kering cukup ekstrem. Selain di tiga wilayah itu, titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hulu delapan titik, Indragiri Hilir tujuh titik.
Selanjutnya di Pelalawan empat titik, Rokan Hilir dua titik serta Rokan Hulu dan Siak masing-masing satu titik panas.
Dari 63 titik panas tersebut, Sukisno menjelaskan 44 di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
"Titik api terdeteksi di Bengkalis dan Dumai masing-masing sembilan titik. Selanjutnya enam titik api masing-masing di Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir," tuturnya seperti dilansir Antara.
Titik api turut terdeteksi di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak dua titik dan Pelalawan tiga titik.
Hingga kini, Satgas Karhutla Riau yang diperkuat TNI, Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Manggala Agni serta masyarakat masih terus berjibaku melakukan pemadaman Karhutla.
BPBD Riau menyatakan luas lahan yang terbakar di wilayah itu mencapai lebih dari 1.800 hektare sepanjang 2019 ini.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam kunjungannya ke Riau medio pekan ini menginstruksikan untuk lebih tegas dalam penegakan hukum pelaku pembakar lahan, termasuk korporasi yang diduga terlibat di dalamnya.
Baca juga:
Api Hanguskan 57 Ha Lahan di Bengkalis, Total Luasan Terbakar jadi 1.823 Hektare
Menteri Siti Sudah Siapkan Helikopter di Daerah Rawan Kebakaran Hutan
Panglima TNI dan Kapolri Datangi Lokasi Kebakaran Hutan di Riau
Kapolda Sumsel Akui Kesulitan Ungkap 2 Kasus Karhutla Melibatkan Korporasi
Tangani Karhutla di Riau, 10 Helikopter dan 1 Cassa Dikerahkan
Luas Hutan & Lahan Terbakar di Riau Mencapai 1.711 Hektare