BMKG: Hujan Es di Maros Dipengaruhi Awan Comulonimbus
Fenomena hujan es biasanya terjadi di musim transisi ketika awan comulonimbus yang terbentuk cukup tinggi, sehingga harus melepaskan bebannya.
Hujan es terjadi di sekitar Bandara Lama Sultan Hasanuddin, Mandai, Kabupaten Maros. Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami, mengatakan fenomena alam itu dipengaruhi adanya pertumbuhan awan comulonimbus (cb) di wilayah pesisir laut.
Fenomena hujan yang disertai buliran-buliran es itu sempat ramai diperbincangkan netizen di sosial media.
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Kapan Jogja Exotarium buka? Tempat itu biasanya buka pada hari biasa pukul 08.30-16.30 WIB dan hari libur pada pukul 08.30 WIB hingga 17.00 WIB.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
Menurut Nur Asia, fenomena hujan es ini merupakan fenomena yang umum terjadi. Buliran-buliran hujan es dapat muncul karena adanya pertumbuhan awan comulonimbus (cb) di wilayah pesisir laut yang dapat memicu hujan.
"Jadi, awan comulonimbus ini bisa menghasilkan hujan intensitas sedang/lebat disertai angin kencang. Hujan es hanya bisa terjadi dari awan comulonimbus," katanya.
Hujan seperti ini tidak dapat terjadi setiap saat. Namun bisa saja terjadi sewaktu-waktu ketika ada pemicu dari pertumbuhan awan comulonimbus (cb), namun butiran esnya tidak berdiameter besar.
Tetapi, lanjut dia, fenomena hujan es biasanya terjadi di musim transisi ketika awan comulonimbus yang terbentuk cukup tinggi, sehingga harus melepaskan bebannya.
Sementara itu, salah seorang warga Mandai yang tidak jauh dari bandara lama, Rosnena mengatakan, hujan yang hanya sekitar 15 menit namun terasa deras terdengar dari atap seng rumahnya.
"Saat keluar ingin mengambil jemuran di halaman, ternyata hujannya disertai butiran-butiran kristal es yang mirip kelereng kecil," katanya.
Baca juga:
BMKG: Kita Sedang Hadapi Fenomena Anomali Iklim Global
Tersapu Angin Kencang, Tiga Rumah Warga Ciputat Tertimpa Papan Reklame
Jakarta Diprediksi Hujan Disertai Petir Siang Ini
Sepekan ke Depan, BMKG Prediksi Wilayah Sumut Dilanda Cuaca Ekstrem
Januari, Curah Hujan & Kecepatan Angin di Sulsel Diprediksi Tak Normal
Terdampak Siklus Tropis Goni, BMKG Medan Ingatkan Masyarakat Akan Bahaya Ini