BMKG minta warga jangan takut gesekan lempeng tektonik Lembang
Tumbukan lempeng tektonik menunjukkan bahwa bumi masih hidup. Yang dikhawatirkan justru ketika lempeng tektonik tidak bergerak, sehingga bisa diprediksi bumi tidak mengalami perubahan.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terjadinya gesekan lempeng tektonik di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Dia menjelaskan, gesekan lempeng tektonik merupakan hal biasa. Sehingga tidak perlu ditakutkan.
"Yang perlu dipahami di media dan yang harus diluruskan, gerakan lempeng tektonik jangan dimaklumi sebagai sesuatu yang menakutkan," kata dia dalam talkshow bertajuk 'Palu Retak' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10).
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan gempa Kabupaten Bandung terjadi? Gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo melanda wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya pada Rabu (18/09).
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Dimana gempa Kabupaten Bandung terjadi? Persisnya kedalaman gempa mencapai 10 km di titik 7.19 LS dan 107.67 BT.
Dwikorita menjelaskan, gesekan lempeng tektonik sebetulnya sudah diketahui sejak tahun 1970. Sejumlah peneliti dalam maupun luar negeri sudah menemukan adanya tumbukan lempeng tektonik.
Hal yang wajar, kata dia, ketika terjadi gesekan lempeng tektonik maka bumi bergetar. Namun itu tidak membahayakan manusia.
"Itu sesuatu yang seperti kalau kita menginformasikan oh ternyata jantung manusia itu berdenyut," tuturnya.
Menurut Dwikorita, tumbukan lempeng tektonik menunjukkan bahwa bumi masih hidup. Yang dikhawatirkan justru ketika lempeng tektonik tidak bergerak, sehingga bisa diprediksi bumi tidak mengalami perubahan.
"Itu indikasi keseimbangan alam. Jadi memang harus bergerak hanya memang secara berkala, saat bergerak itu kan lempang itu tumbukan, ada yang mumbul, ada yang nyerempet. Nah, saat terjadi tumbukan itulah terasa adanya getaran," terangnya.
Dwikorita menduga informasi gesekan lempeng tektonik di Lembang sudah ditunggangi pihak tertentu. Sehingga membuat takut masyarakat. Meski demikian, Dwikorita tidak membantah bahwa lempeng tektonik bisa saja bergerak dan menimbulkan getaran.
"Ini informasi yang beredar (di media sosial) dikemas dengan editing dan setting yang dibuat-buat. Kemudian dibumbui dengan harus ada evakuasi, harus membawa ransel, itu nya yang salah. Kalau isinya yang lempeng bergerak itu betul. Tapi bumbu-bumbunya bahwa di situ nanti, di Bandung harus segera melakukan evakuasi, memindahkan orang dan harus berbekal ini itu, itu yang harus diluruskan," tegasnya.
Baca juga:
BMKG sebut sejak 2008 buoy sudah tidak digunakan untuk deteksi tsunami
Tangis korban peringati seminggu tsunami Palu di Pantai Talise
Pemprov Jateng kirim relawan atasi trauma healing korban gempa dan tsunami di Sulteng
1,6 Ton Randang bantuan dari masyarakat Sumbar diterbangkan ke Sulawesi Tengah
Wiranto: Minggu depan mulai bangun barak permanen siap huni di Palu
Suasana haru Salat Jumat pertama pascagempa di Sulteng, terdengar isak tangis jemaah