BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Lebih kurang 14 bangunan mengalami kerusakan dampak gempa.
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
Gempa bumi susulan ternyata hingga kini masih berlangsung pascagempa Tuban kemarin. Dari catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, gempa bumi susulan Bawean sudah mencapai 153 kali.
Dari rekaman catatan BMKG Pasuruan, pada Sabtu (23/3) pukul 04.50 Wib terjadi gempa susulan sebanyak 137 kali. Berselang 3 jam kemudian, tepatnya pukul 07.00 Wib, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 150 kali.
Lalu, tercatat hingga pukul 07.50 wib, BMKG merekam masih adanya aktivitas gempa susulan yang berpusat di Bawean, Gresik, Jawa Timur.
"Update gempa bumi Bawean sampai dengan tanggal 23 maret 2024 jam 07.50 terjadi 153 gempa bumi susulan," ujar Kepala Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan.
Diketahui, sejak Jumat (22/3) berdasarkan catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan menyebutkan, telah terjadi gempa bumi di Laut Jawa dengan parameter OT: 11.22.45 wib Latitude :5,79 LS Longitude: 112,32 BT
Magnitudo 6,0 dengan kedalaman:10 km. Gempa yang kekuatannya cukup dirasakan terjadi kembali pada sore harinya pukul 15.52 dengan magnitudo 6,5.
Gempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban. Gempa dirasakan mulai dari Pulau Bawean, Gresik; Tiban, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin, Sampit, dan Barito Kuala.
"Penyebab gempa, sesar lokal di Laut Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan sesar geser (strike slip). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami," tegas Kepala Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan, Jumat (22/3).