BMKG prediksi musim kemarau di DIY berlangsung hingga September
Djoko menerangkan dari hasil pantauan BMKG diketahui ada beberapa titik yang mempunyai potensi mengalami kekeringan ekstrem. Bahkan, diprediksi akan terjadi juga hidrometeorologis di beberapa titik.
Musim kemarau di wilayah DIY diperkirakan akan berlangsung hingga bulan September 2018. Musim kemarau ini juga diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berpotensi menyebabkan kekeringan ekstrem di sejumlah titik.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono mengatakan puncak musim kemarau di DIY akan terjadi pada bulan Agustus-September. Puncak musim kemarau, kata Djoko, ini akan berbeda-beda di tiap daerah tergantung wilayah daerahnya.
-
Kapan biasanya musim kemarau di Indonesia? Cuaca panas belakangan ini menjadi situasi yang sering ditemui setiap hari. Suhu tinggi ditemani dengan sinar matahari yang terik ini, akibat musim kemarau lebih panjang di Indonesia. Diprediksi berlangsung hingga awal November.
-
Apa saja yang ditemukan di Desa Sekar Gumiwang saat muncul di musim kemarau? Di sana banyak ditemukan bangunan bekas rumah penduduk, sumur, bahkan jembatan jalan raya.
-
Mengapa Embung Alastuwo sering kering di musim kemarau? Menurut warga, Embung Alastuwo kerap kering tanpa air saat musim kemarau.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kapan Jogja Exotarium buka? Tempat itu biasanya buka pada hari biasa pukul 08.30-16.30 WIB dan hari libur pada pukul 08.30 WIB hingga 17.00 WIB.
"Puncak musim kemarau di wilayah DIY diperkirakan bulan Agustus-September dasarian II. Tapi masing-masing daerah berbeda, tergantung wilayahnya ada yang puncaknya Agustus dasarian II (11-20 Agustus), hingga September dasarian II terutama di sebagian Kabupaten Gunungkidul," ujar Djoko, Senin (16/7).
Djoko menerangkan dari hasil pantauan BMKG diketahui ada beberapa titik yang mempunyai potensi mengalami kekeringan ekstrem. Bahkan, diprediksi akan terjadi juga hidrometeorologis di beberapa titik.
"Di titik-titik tersebut sudah lebih dari 30 hari tidak turun hujan sama sekali atau berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang," tutur Djoko.
Djoko menjabarkan dari data yang dimiliki oleh BMKG diketahui ada sejumlah daerah yang tidak turun hujan berturut-turut lebih dari 60 hari yaitu Kabupaten Bantul (Kecamatan Bantul, Dlingo, Imogiri, Jetis, Pajangan, Pandak, Srandakan), Gunungkidul (Girisubo, Tanjungsari, Tepus), dan Kulon Progo (Galur, Lendah, Pengasih).
Djoko menambahkan untuk daerah tidak hujan sudah 30-60 hari ada dibeberapa titik yaitu di Bantul (Bambanglipuro, Imogiri, Kretek, Piyungan, Pundong, Sedayu, Sewon), Gunungkidul (Gedangsari, Karangmojo, Paliyan, Panggang, Playen, Ponjong, Purwosari), Kulon Progo (Kalibawang, Nanggulan, Samigaluh), Sleman (Berbah, Kebonagung).
"Ada yang sudah lebih dari dua bulan tidak ada hujan sama sekali. Ini yang berpotensi dapat terjadi kekeringan ekstrem. Jadi untuk daerahnya tidak semua sama kondisinya," tutup Djoko.
Baca juga:
4 Kota dikenal paling panas di Indonesia, suhunya di atas rata-rata
Kemarau, ribuan warga Cilacap sulit dapatkan air bersih
48 Desa di Cilacap rawan kekeringan
BMKG sebut hujan di sejumlah daerah Indonesia karena masa peralihan musim
Negara-negara ini suhunya lebih panas dari Indonesia
Kekeringan karena curah hujan rendah, warga Maroko gelar Salat Istisqa
Wajah Portugal dilanda kemarau terparah dan terpanas