BMKG Temukan Patahan Baru Usai Gempa di Pasaman Barat
Saat memaparkan perkembangan pascagempa magnitudo 6,1 Pasaman Barat, di ruangan VIP Bandara Internasional Minangkabau, ia mengemukakan patahan baru tersebut mekanismenya sesar mendatar dan mengalami pergeseran ke kanan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap temuan patahan baru berdasarkan penelitian yang dilakukan usai gempa yang terjadi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
"Awalnya kami mengira pusat gempa berasal dari patahan yang terdekat di lokasi yaitu patahan Angkola dan Sianok, setelah diteliti lebih lanjut ternyata itu berasal dari segmen baru," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono di Padang Pariaman, dilansir Antara, Selasa (1/3).
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Bagaimana cara BPPTKG mengamati aktivitas Gunung Merapi? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
Saat memaparkan perkembangan pascagempa magnitudo 6,1 Pasaman Barat, di ruangan VIP Bandara Internasional Minangkabau, ia mengemukakan patahan baru tersebut mekanismenya sesar mendatar dan mengalami pergeseran ke kanan.
"Untuk sementara segmen ini diberi nama Talamau," katanya.
Awalnya BMKG menduga gempa yang terjadi berasal dari segmen Angkola dan Sianok, namun setelah diteliti lebih lanjut segmen tersebut tidak sampai ke Talamau. "Dengan demikian dari data gempa susulan yang juga masih terjadi terkonfirmasi ini adalah segmen baru," katanya.
BMKG menduga segmen ini tersambung dengan Sianok akan tetapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Rahmat memaparkan segmen Talamau memiliki potensi gempa hingga magnitudo 6,2 karena tidak terlalu panjang dibandingkan segmen lain.
Terkait dengan posisi sumber gempa berada di kaki gunung Talamau ia menyampaikan hingga saat ini belum ada peringatan dari Badan Geologi adanya peningkatan aktivitas gunung.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena gunung itu kalau meletus tidak tiba-tiba, tapi ada banyak tanda-tanda sebelumnya seperti gemuruh dan lainnya," kata Rahmat Triyono .
Sementara Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan dengan adanya temuan segmen baru lebih menyempurnakan peta kerawanan gempa yang ada di Sumbar.
"Ini juga bisa menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah sehingga perlu menyiapkan bangunan yang aman gempa dan upaya mitigasi lainnya," katanya.
Terkait adanya gempa susulan tidak perlu dikhawatirkan lagi dan yang perlu diwaspadai adalah potensi banjir dan longsor karena saat ini masih musim hujan, demikian Dwikorita Karnawati .
Baca juga:
Gempa di Paser Akibat Sesar Meratus, Berpotensi Terjadi di Ibu Kota Baru
Usai Gempa, Warga Tepi Sungai Pasaman Barat Diminta Waspada Longsor dan Banjir
Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Kabupaten Paser Kalimantan Timur
Seorang Relawan Meninggal saat Salurkan Bantuan ke Korban Gempa Pasaman Barat
Usai Gempa M 6,1 di Pasaman Barat, BMKG Survei Kerentanan Tanah
Polisi Turunkan Anjing Pelacak Cari Korban Tertimbun di Pasaman