BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Gunung Kidul Akibat Patahan Lempeng Indo-Australia
Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Jawa, tepatnya di Zona Benioff, tidak lagi landai tetapi sudah menukik.
Gempa magnitudo 4.9 mengguncang Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (6/4).Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempadipicu oleh deformasi pada Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Jawa.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Yogyakarta yang terjadi pagi ini merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat adanya deformasi atau patahan pada bagian Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Jawa, tepatnya di Zona Benioff," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (6/4).
Dia mengungkapkan bahwa Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Jawa, tepatnya di Zona Benioff, tidak lagi landai tetapi sudah menukik.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Kapan gempa itu terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
"Slab lempeng yang tersubduksi lebih dalam ini ada bagian yang mengalami deformasi atau patah yang kemudian memancarkan gelombang gempa," kata Daryono.
Pusat Gempa
Menurut dia, gempa di Zona Benioff yang dampaknya merusak sebelumnya terjadi pada 21 Mei 2021 di selatan Jawa Timur, tempat gempa dengan magnitudo 5,9 yang pusatnya berada pada kedalaman 110 km menyebabkan kerusakan ratusan rumah di tujuh kabupaten dan kota di Jawa Timur, khususnya Blitar dan Malang.
Daryono menjelaskan bahwa gempa dengan magnitudo 4,9 yang pusatnya berada di laut pada kedalaman 123 km di koordinat 8,21 Lintang Selatan dan 110,57 Bujur Timur, sekira 24 km barat daya Gunung Kidul, bukan jenis gempa subduksi megathrust dan bukan juga gempa akibat sesar aktif kerak dangkal.
Gempa yang pusatnya berada di barat daya Gunung Kidul menurut data BMKG getarannya dirasakan pada skala II MMI di Gunung Kidul, Bantul, dan Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta), pada skala II MMI di Trenggalek (Jawa Timur), dan pada skala II-III MMI di Pacitan (Jawa Timur).
Getaran Gempa
Pada skala II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.
"Patut disyukuri bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut, karena gempa dalam lempeng semacam ini mampu memancarkan guncangan sangat kuat di atas rata-rata gempa sekelasnya. Seperti halnya Gempa Benioff di selatan Jawa Timur, meskipun magnitudonya relatif kecil 5,9 tetapi mampu merusak ratusan bangunan rumah," kata Daryono.
Menurut pantauan BMKG, hingga pukul 10.30 WIB belum ada aktivitas gempa susulan setelah gempa dengan magnitudo 4,9 yang terjadi di barat daya Gunung Kidul pada Rabu pukul 10.03 WIB.
Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya termasuk daerah rawan gempa. Pada 1840, 1859, 1867, 1875, 1937, 1943, 1957, 1981, dan 2006 gempa merusak tercatat terjadi di wilayah itu.
(mdk/gil)