BNN ngeluh banyak BNK di bawah bupati, kerahasiaan tak terjamin
Setiap tes urine, setiap kepala daerah selalu membawa massa dan media.
Tes urine terhadap bupati yang digelar Badan Narkotika Kabupaten (BNK) dinilai tidak akan menjamin dan sekadar untuk melegitimate saja tentang kepedulian bupati bersangkutan terhadap pemberantasan narkotika.
Demikian penegasan Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sulsel, Brigjen Polisi Agus Budiman Manalu yang dikonfirmasi usai pertemuan raja se nusantara di Hotel Imperiyal Arya Duta, Makassar, Sabtu (26/3). Dalam pertemuan yang juga dihadiri Mendagri, Tjahjo Kumolo salah satu temanya mengangkat isu perang terhadap narkoba.
Diambil contoh tes urine terhadap Bupati Sidrap, Rusli Masse yang digelar oleh BNK Sidrap beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan itu, secara terbuka Bupati Rusli Masse mengajak media dan Kasat Narkoba Polres Sidrap untuk menyaksikan pemeriksaan urinenya.
Menurut Brigjen Polisi Agus Budiman Manalu, tes urine itu sifatnya harus rahasia artinya yang bersangkutan atau yang akan dites urinenya tidak tahu dan harus harus mau diperiksa urinennya.
"Kita tahu Badan Narkotika Kabupaten (BNK) dibawahi Bupati. Artinya tes urine yang digelar BNK itu tidak menjamin. Beda dengan BNNP Sulsel yang tidak dibawahi siapa-siapa. Kita itu vertikal dan tiap lakukan pemeriksaan urine sifatnya rahasia," tandas Agus Budiman Manalu.
Ditambahkan, BNNP siap laksanakan tes urine terhadap pejabat-pejabat daerah kapan pun diminta dengan catatan harus rahasia. Hanya saja, saat ini belum ada masuk permintaan dari pemeriksaan dari pemerintah Sulsel.
Ditanya data kasus narkoba yang ditanganinya tahun 2015 lalu, Agus menyebutkan ada kurang lebih 70 kasus, sementara yang ditangani Polda Sulsel kurang lebih 1.300 kasus.
Dikaitkan dengan pertemuan raja-raja se Nusantara ini, Brigjen Polisi Agus Budiman Manalu mengharapkan peran aktif para raja karena merekalah yang lebih banyak tahu tentang daerahnya.
Kata Agus, dalam pertemuan ini ada deklarasi bersama artinya kalau dewan adat saja mau memerangi narkotika kenapa kita tidak. Artinya kita sudah terbantu karena yang lebih tahu tentang daerah dan wilayah terpencil itu ada mereka, dari pemangku-pemangku adat. Bentuk dukungan yang bisa dilakukan bersama dewan adat ini adalah bersama-sama mensosialisasikan perang terhadap narkotika.
"Di Sulsel ini gerakan tutup mulut masih banyak. Dengan menggerakkan tokoh adat ini, setidaknya yang diharapkan adalah mereka mau memberikan informasi apakah ke BNNP ataupun ke Kepolisian tetang penyalahgunaan narkoba," tandasnya.
Baca juga:
Kerusuhan di Rutan Bengkulu, petugas BNNP diserang batu dan bambu
BNN tangkap pengendali narkoba jadi penyebab bentrok Rutan Bengkulu
BNN gerebek indekos di Temanggung, pengedar ganja diringkus
Razia dua diskotek di Surabaya, DJ dan pemandu lagu digaruk petugas
Banyak anggota DPRD Jateng tak ikut tes urine
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Apa yang menjadi cikal-bakal berdirinya BSSN? dr. Roebiono Kertopati merupakan perintis persandian di Indonesia yang menjadi cikal-bakal berdirinya BSSN.
-
Kapan program KBNS digagas oleh Presiden Soeharto? Salah satu kebijakan industrialisasi sektor usaha otomotif ala Presiden Soeharto adalah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Apa yang diteladani oleh ASN di Banyuwangi? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk meneladani sifat dan akhlak Nabi Muhammad SAW.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.