BNP2TKI lepas 62 TKI binaan Muhammadiyah ke Brunei
Pelepasan TKI formal sektor konstruksi merupakan bagian dari 400 TKI yang diminta oleh perusahaan di Brunei Darussalam.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur melepas 62 TKI formal Muhammadiyah ke Brunei Darussalam. Pelepasan TKI formal sektor konstruksi merupakan bagian dari 400 TKI yang diminta oleh para pengguna di Brunei.
"BNP2TKI dan Muhammadiyah terus bekerja sama dalam penempatan TKI formal," ujar Jumhur Kepala BNP2TKI di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, (10/10/2012).
Dia mengungkapkan, penempatan TKI formal ini dilakukan melalui Kelompok Kerja (Pokja) Pemberdayaan TKI Muhammadiyah bekerja dengan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Sebelumnya, pada 2011 sudah ditempatkan 225 TKI konstruksi ini ke Brunei, karena itu sebelum diberangkatkan para TKI ini dibekali dengan materi kewirausahaan, karakter dan akhlak.
"Para TKI yang direkrut dari kantong-kantong binaan Muhammadiyah mayoritas berasal dari daerah Magetan, Jawa Timur, Cilacap dan Sukabumi," ujarnya.
Dalam penempatan TKI sektor konstruksi ke Brunei Darussalam ini, Muhammadiyah telah mendapat fasilitas pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI). Muhammadiyah juga bekerjasama dengan Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) Bagis Bersaudara dan PT al Royyan Cahaya Mandiri untuk penempatan TKI sektor konstruksi ini.
"Pemerintah telah mendorong perbankan aktif mendukung program pembiayaan bagi TKI," ujarnya.
Jumhur menambahkan, BNP2TKI sudah mencanangkan 2012 sebagai tahun penempatan TKI formal. Prioritas penempatan ini diupayakan bekerjasama dengan sejumlah center of exelencee (dunia perguruan tinggi) termasuk Muhammadiyah. Penempatan TKI formal ke luar negeri di dorong sejalan dengan upaya BNP2TKI untuk menekan laju penempatan TKI informal Penata laksana Rumah Tangga (PRLT).
"Moratorium penempatan TKI ke Arab Saudi, Yordania, Kuwait, dan Suriah telah menguatkan komitmen pemerintah untuk fokus pada penempatan TKI berkualitas," imbuhnya.
Jumhur pun berharap melalui kerjasama penempatan TKI formal dengan Muhammadiyah ini diharapkan pemerintah mempunyai menyuplai (ketersediaan) TKI terbaik yang dimiliki Muhammadiyah.
Di luar sektor konstruksi, karena ada banyak permintaan TKI kesehatan, oil dan gas, retail bisnis dan lainnya.
"Dari roadshow dan promosi BNP2TKI didapat banyak permintaan TKI formal sektor semi skill dan skill pelbagai bidang," paparnya.
Jumhur menambahkan, ke depan, Muhammadiyah diharapkan bisa menjadi institusi yang melakukan peningkatan skill TKI (upskill) dan peningkatan status (upgrading) ketersediaan TKI formal. 62 TKI ini akan diberangkatkan bulan Oktober 2012 ke Brunei. Para TKI itu juga dibekali Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang dikeluarkan BP3TKI Jakarta.
"KTKLN merupakan identitas diri TKI dan berfungsi sebagai mekanisme instrumen TKI ketika bekerja di luar negeri," pungkasnya.