BNPB akan Mengkaji Relokasi Warga Sekitar Gunung Talamau Pasaman Barat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengkaji relokasi atau memindahkan warga yang berdomisili di sekitar Gunung Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, yang diduga mengalami longsor akibat gempa yang terjadi pada Jumat (25/2).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengkaji relokasi atau memindahkan warga yang berdomisili di sekitar Gunung Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, yang diduga mengalami longsor akibat gempa yang terjadi pada Jumat (25/2).
"Memang dikabarkan di sejumlah titik dekat kaki Gunung Talamau mengalami longsor. Tentu akan kita diskusikan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait bahaya yang ditimbulkan," kata Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto di Simpang Empat, Sabtu (26/2). Dikutip dari Antara.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang digambarkan dalam patung gajah Pasemah? Dalam satu batu ini menggambarkan tiga kehidupan. Pertama hewan gajah, lalu dua manusia dan hewan yang diduga babi rusa saat tengah dilahirkan gajah.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
Ia mengatakan, jika memang membahayakan warga sekitar maka perlu dipikirkan untuk relokasi. "Tentu warga merasa khawatir dengan bahaya longsor di kaki Gunung Talamau itu. Saat ini warga itu sudah mengosongkan rumah pindah mencari tempat aman," terangnya.
Menurutnya, gempa bumi tidak ada yang memastikan kapan terjadi namun kemungkinan berdasarkan siklusnya bisa diperkirakan kapan terjadinya.
"Jika membahayakan tentu perlu relokasi karena jika dibiarkan tentu akan mengancam warga yang berdomisili di sekitar kaki Gunung Talamau itu baik sekarang maupun beberapa tahun nanti," katanya.
Sementara Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan perlu kajian yang pasti terkait bahaya longsor kaki Gunung Talamau.
"Kalau memang hasil kajian lembaga yang berwenang sangat membahayakan dan harus direlokasi, maka kita siap melakukannya," katanya.
Untuk relokasi itu, katanya tentu perlu sosialisasi dan pendekatan ke masyarakat serta lokasi baru yang harus disiapkan.
Sementara itu warga di sekitar Gunung Talamau tepatnya di Nagari Kajai masih takut dengan longsor karena dilihat dari kejauhan kaki Gunung Talamau terlihat longsor dan air sungai keruh berlumpur.
Data sementara dampak gempa mengakibatkan sekitar enam ribu rumah rusak. Selain itu empat orang meninggal dunia, luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang dan luka ringan 36 orang.
Sekitar 10 ribu warga mengungsi di posko utama Kantor Bupati dan titik posko lainnya yang tersebar di Kajai dan Simpang Empat.
(mdk/cob)