BNPB: Banjir Medan Berangsur Surut, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Radit mengatakan, menurut data pusat Pengendalian Operasi Per 5 Desember 2020, banjir telah mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, 2 orang hilang dan 4.249 KK atau 12.783 jiwa terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, menyatakan
banjir melanda Kota Medan berangsur surut. Diketahui, banjir sejak Kamis kemarin merendam di beberapa titik hingga ketinggian lima meter.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
"Tinggi muka air terpantau surut, antara 30 hingga 60 cm pada hari ini," tulis Raditya dalam keterangannya, Sabtu (5/12).
Radit mengatakan, menurut data pusat Pengendalian Operasi Per 5 Desember 2020, banjir telah mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, 2 orang hilang dan 4.249 KK atau 12.783 jiwa terdampak.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama tim gabungan telah mengevakuasi 181 jiwa, di antaranya anak-anak 67 jiwa dan lansia 26 jiwa.
Kemudian, kerugian materiil hingga saat ini dihitung telah melanda 1.493 unit rumah warga dan 1 masjid.
"Masjid terendam saat kejadian yang terjadi sekitar pukul 22.30 Wib pada Kamis lalu. Di samping itu, seluas 69 hektar lahan juga terendam," lanjut Raditya.
Terkait penyebab banjir, Raditya menjelaskan, salah satu pemicu adalah akibat hujan berintensitas tinggi sehingga ini menyebabkan Sungai Deli, Sungai Babura dan Sungai Denai meluap.
"Ini menyebabkan, empat kecamatan terdampak banjir yaitu Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Tuntungan," jelas dia.
Diketahui, berdasarkan analisis melalui InaRISK, Kota Medan merupakan salah satu wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan tingkat kerawanan sedang hingga tinggi dengan 21 kecamatan yang berpotensi terdampak bahaya tersebut.
"Jadi kami terus imbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang," Raditya menandasi.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Kota Medan Banjir, Ribuan Rumah di 7 Kecamatan Terendam
Ini Perkiraan Waktu Arus Mudik dan Balik Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021
Terparah Sejak 20 Tahun Terakhir, Ini 3 Fakta Banjir di Kampung Lalang Medan
Satu Masih Hilang, 5 Korban Banjir Medan Deli Serdang Ditemukan Meninggal
Akses Jalan Lumpuh karena Banjir, Pengendara Motor Nekat Terobos Tol Binjai-Medan