BNPB Catat 3.089 Bencana Terjadi dari Januari Hingga Oktober 2019
BNPB juga mencatat, sampai saat ini korban luka-luka tercatat mencapai 3.272 orang. Dan sekitar 6,5 juta orang terpaksa mengungsi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sampai Oktober 2019 telah terjadi 3.089 kali bencana yang melanda seluruh Indonesia.
"Sampai hari ini kita sudah ada sampai 3.089 kejadian bencana yang menyebabkan total ada 564 orang meninggal dan hilang," kata Kepala Pusat Data, Infromasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (31/10).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan Sunan Bejagung Lor mendirikan Kasunanan Bejagung? Kasunanan Bejagung Sekitar tahun 1300 Masehi, putra Syekh Jumadil Kubro itu kemudian mendirikan Kasunanan Bejagung di tanah perdikan hadiah dari Arya Tejo I.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
BNPB juga mencatat, sampai saat ini korban luka-luka tercatat mencapai 3.272 orang. Dan sekitar 6,5 juta orang terpaksa mengungsi.
Kata Agus, angka kejadian bencana di tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu dalam periode yang sama. Per Oktober tahun lalu, angka kejadian bencana hanya mencapai 2.785 peristiwa.
"Mengalami peningkatan 10,9 persen," katanya.
Kendati demikian, korban jiwa yang ditimbulkan menurun drastis. Penurunannya mencapai 87,9 persen.
Begitupun dengan kerusakan rumah pengungsi karena bencana. Penurunannya masing-masing mencapai 82,9 persen dan 39,8 persen.
Kata Agus hal itu dikarenakan bencana pada tahun ini banyak didominasi oleh bencana hidrometeorologis yang berhubungan dengan air. Sifatnya tidak semematikan bencana alam lain seperti gempa bumi.
"Ini karena tahun ini kebanyakan bencananya hidrometeorologis, sementara tahun kemarin didominasi geologis," papar Agus.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kepala BNPB: Bencana Tidak Bisa Dihindarkan, Tapi Bisa Dimitigasi
BNPB: 20 Tahun Bencana di Indonesia Paling Banyak Telan Korban Jiwa se-Dunia
5.774 Desa Berada di Daerah Rawan Tsunami
BNPB Kirim Tim ke Belanda Pelajari Bencana Masa Lalu
BNPB Catat 1.586 Bencana Terjadi Sejak Januari Hingga April 2019
Kepala BNPB: Latihan Kesiapsiagaan Bencana Asah Naluri Warga Bertahan Hidup
Gempa dan Tsunami Sulteng Telan Biaya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rp 36 T