BNPB Pantau Aktivitas 4 Gunung Berapi
Dia mengungkapkan, gunung berapi pertama adalah Gunung Bromo. Saat ini kondisi Gunung Bromo di level waspada. Untuk itu, Wisnu meminta, masyarakat maupun pengunjung tidak perlu khawatir dengan erupsi yang terjadi asalkan mematuhi imbauan dan larangan yang ditetapkan.
Beberapa bulan terakhir Indonesia kerap dilanda berbagai bencana, satu di antaranya gunung meletus. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengungkapkan, ada empat gunung berapi aktif yang perlu diwaspadai.
Dia mengungkapkan, gunung berapi pertama adalah Gunung Bromo. Saat ini kondisi Gunung Bromo di level waspada. Untuk itu, Wisnu meminta, masyarakat maupun pengunjung tidak perlu khawatir dengan erupsi yang terjadi asalkan mematuhi imbauan dan larangan yang ditetapkan.
-
Di mana letak Gunung Bromo? Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan berada di empat wilayah sekaligus yaitu, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Lumajang Jawa Timur.
-
Bagaimana cara BPPTKG mengamati aktivitas Gunung Merapi? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Kapan Gunung Bromo akan ditutup? "Kawasan taman nasional ditutup pada 21 Juni pukul 00.00 WIB, hingga 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB," kata Septi dilansir dari Antara, Senin (17/6).
-
Kenapa Gunung Bromo akan ditutup? Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan penutupan kawasan Gunung Bromo tersebut dalam rangka ritual Yadnya Kasada dan pemulihan ekosistem serta pembersihan kawasan.
-
Siapa yang bertugas memantau gunung berapi di Indonesia? Dilansir situs resmi Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah lembaga yang bertugas memantau gunung berapi.
-
Bagaimana cara mencapai puncak Gunung Bromo? Untuk mencapai kawah bromo, pengunjung dapat menggunakan Jeep tour dari area parkir. Setelah itu, wisatawan bisa menaiki 250 tangga menuju puncak gunung bromo.
"Ini yang terjadi di Bromo, Level masih Waspada, ini juga kaitannya nanti pariwisata. Nggak usah terlalu khawatir di sana selama tidak masuk pada zona 1 kilometer dari kawah," katanya di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (29/3).
Wisnu menambahkan, masyarakat dan pengunjung masih bisa mendatangi lokasi wisata Gunung Bromo, tetapi dengan syarat tetap berada di jarak aman 1 kilometer dari puncak kawah.
Gunung berapi kedua yang menjadi perhatian BNPB adalah Gunung Agung di Bali. Menurutnya, aktivitas Gunung Agung kini berada di level siaga. Beberapa letusan juga kerap terjadi, namun letusan terbilang kecil.
"Ini masih tetep Levelnya III walaupun ada letusan-letusan," terangnya.
Selain itu, ada juga Gunung Karangetang. Wisnu mengungkapkan, gunung yang terletak di Sulawesi Utara ini terpantau masih memperlihatkan aktivitasnya. Radius bahaya yang bisa dilewati masyarakat untuk beraktivitas di area Gunung Karangetang tinggal 2,5 kilometer.
"Ini Karangetang, ternyata radiusnya tinggal 2,5 kilometer dari puncak kawah saja yang dinyatakan berbahaya," jelasnya.
Para penduduk yang saat ini masih mengungsi juga sudah diperbolehkan kembali ke rumah. Sebab masih ada beberapa warga yang terlalu takut untuk meninggalkan pengungsian.
"Nantinya ini para penduduk yang mengungsi saat ini sudah diperbolehkan kembali, kecuali untuk 5 rumah saja yang terancam dari situ. Sehingga informasi ini penting, kepada warga karena hanya takut. Itu beberapa desa tidak mau kembali, akhirnya repot semuanya," ungkap Wisnu.
Terakhir, adalah Gunung Anak Krakatau. Wisnu mengatakan gunung yang terletak di Banten ini masih menunjukkan aktivitasnya. Saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau di level waspada.
"Positifnya adalah untuk krakatau turun dari level III (siaga) ke waspada. Dengan turunnya level ini, ini rekomendasi untuk daerah aman itu ada di 2 kilometer," ujar Wisnu.
Tak hanya itu, tambah Wisnu, di daerah tersebut kini telah dilengkapi berbagai macam peralatan. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi di sana.
"Dan positifnya lagi setelah kita di bulan Desember terkena tsunami, sekarang ada demikian banyak peralatan yang kita siapkan di sana. Jadi untuk manusianya ngga usah khawatir di sana karena semua peralatan yang dibutuhkan sudah dipersiapkan di sana," tambah Wisnu.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kepala BNPB Sebut Penyebab Karhutla di Indonesia 99 Persen Ulah Manusia
Korban Banjir Tewas di Sentani Capai 112 Orang dan Puluhan Belum Ditemukan
10 Gubernur Sepakati Jabar Jadi Proyek Percontohan Kurikulum Kebencanaan Nasional
Banjir Sentani Papua, 350 Unit Rumah & 3 Jembatan Rusak Berat
BNPB Pastikan Wisata Selat Sunda Aman Pasca Gunung Anak Krakatau Meletus
Tiga Penyebab Banjir Bandang Jayapura Versi Kepala BNPB