BNPT Ingatkan Waspada Konten Propaganda Paham Radikalisme di Media Sosial
"Untuk mewujudkan Indonesia yang damai dan sejahtera, seluruh unsur pemerintah dan masyarakat harus saling bahu membahu dan bekerjasama untuk meningkatkan kewaspadaan."
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan bahaya penyebaran paham radikalisme konten propaganda.
"Mulai dari hulu hingga hilir, peningkatan kewaspadaan ini terus dilakukan karena hingga kini masih meningkat narasi kebencian dengan konten propaganda yang tersebar di media sosial maupun kegiatan offline yang dinilai dapat memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara," tutur Boy Rafli dalam keterangannya, Selasa (5/1).
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa Briptu Mustakim terkenal di media sosial? Penampilannya yang modis dan pesonanya yang memikat berhasil memikat hati para netizen. Terlebih lagi, keputusannya untuk tetap fokus pada karir sebagai polisi menunjukkan kesetiaannya terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
Menurut Boy Rafli, berdasarkan catatan kejadian di tahun 2020, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menetapkan 228 orang sebagai tersangka kasus terorisme yang ditangkap di berbagai daerah. Ini menjadi bukti nyata bahwa kejahatan terorisme dan penyebaran paham radikal intoleran masih menjadi PR bagi pemerintah.
"Untuk mewujudkan Indonesia yang damai dan sejahtera, seluruh unsur pemerintah dan masyarakat harus saling bahu membahu dan bekerjasama untuk meningkatkan kewaspadaan dalam rangka menghadapi radikalisme serta penanggulangan terorisme," jelas dia.
Boy Rafli menyatakan, kewaspadaan masyarakat dari ancaman terorisme sangat penting dilakukan karena efek kerusakan yang ditimbulkan membawa dampak dalam jangka panjang. Khususnya di lingkungan yang menjadi lokasi ledakan, hingga para korban.
"Walaupun situasi dan kondisi terpantau aman dan kondusif, tetapi kita harus tetap waspada dari berbagai ancaman. Karena ancaman akan selalu mengintai kita dari berbagai arah dengan berbagai bentuknya. Partisipasi publik untuk mengetahui adanya penyampaian, adanya dugaan narasi-narasi intoleransi, dan apalagi radikal intoleran sangat dibutuhkan," bebernya.
Mantan Kadiv Humas Polri itu menegaskan, BNPT terus gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan harapan bisa memberikan pencerahan tentang pencegahan aksi terorisme, penyebaran paham radikal intoleran, sekaligus menghilangkan stigma pada golongan tertentu.
"Terlebih saat ini, media sosial telah dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tersebut untuk menyebarkan ujaran kebencian dengan mempropaganda pengguna sosmed. Untuk itu bila masyarakat mencurigai adanya hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa, jangan ragu untuk menyampaikan kepada aparat agar dapat dideteksi," Boy Rafli menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Tangkal Paham Radikal, Pimpinan Ponpes Bogor Gelar Istigasah
Survei BNPT Milenial Rentan Terpapar Radikal, Negara Harus Hadir
'Ulama Panutan Umat, Harus Jaga Sikap dan Tutur Kata'
Lakukan Dialog Tangkal Radikalisme, Ini Harapan Gubernur Edy untuk Warga Sumut
Pemakaman 43 Pekerja Pertanian yang Dibunuh Sadis Ekstremis Boko Haram
Waspadai Penyebaran Intoleransi yang Makin Masif di Sekolah dan Kampus